trente || Graduation.

19 3 0
                                    


Don't be silent readers, and be a smart readers!
Happy reading~

🌸🌸🌸


Siswa dan siswi kelas 12 memenuhi lapangan SMA Angkasa. Dengan pakaian formal dimana laki-laki mengenakan kemeja putih dibalut dengan tuxedo berwarna hitam, sedangkan perempuan mengenakan kebaya dengan berbagai model juga warna, ditambah dengan polesan make-up dan tata rambut yang lebih rapi. Memberitahu pada khayalak bahwa mereka lah pemeran utamanya pada hari ini.

Acara telah berjalan sedari dua jam yang lalu. Dimulai dengan pembukaan, lalu pertunjukan tari untuk menyambut 'pengantin' acara yang mewakilkan seluruh siswa kelas 12. Dilanjut dengan sungkeman kepada wali kelas, dan sambutan dari guru-guru SMA Angkasa, juga perwakilan murid.

Terakhir ada kepala sekolah yang memberikan beberapa sambutan, juga mengumumkan peraih nilai terbaik untuk angkatan tahun ini.

Aletta menjadi salah satu dari tiga orang yang mendapatkan penghargaan nilai terbaik tersebut. Dia menjadi lulusan terbaik pertama di SMA Angkasa.

Senyum bahagia tak lepas dari bibir ranumnya. Berdiri di atas panggung, di hadapan guru-guru, serta seluruh siswa-siswi kelas 12 yang sebentar lagi lulus. Aletta menatap mereka semua, juga terbayang wajah sang Bunda di kepalanya. Bagaimana reaksi Ibu nya itu saat mengetahui dirinya menjadi lulusan terbaik? Ah... Aletta tak sabar untuk menyampaikan kabar bahagia ini.

Setelah selesai diberi piagam, sertifikat, dan buket bunga yang cukup besar, Aletta turun ke bawah dan langsung menghampiri teman-temannya.

"Alettaaaa," Mahira berdiri untuk menyambut kedatangan Aletta. Memeluk gadis itu, saat Aletta berada di hadapannya.

"Aa... Selamat ya, gue ikut bahagia liatnya," ujar Mahira turut bahagia.

Aletta mengangguk dengan senyum bahagianya, kemudian melepas pelukan mereka.

"Thankyou ya, Ra," balas Aletta dengan wajah berseri-serinya.

"Sama-sama. Gue udah yakin si kalau lo nih emang juaranya," tutur Mahira sambil menggenggam kedua tangan Aletta.

Aletta tertawa pelan, "Bisa aja lo," katanya.

"Tapi, Alhamdulillah. Gue bersyukur banget karena berhasil raih ini," sambung Aletta sambil menggerakkan buket, serta barang-barang lainnya.

Mahira yang melihat Aletta kesusahan membawa barang-barang tersebut, langsung mengambil alih barang tersebut dan menyimpannya di meja tempat mereka duduk.

Karena kebetulan pembagian bangkunya itu terdiri dari meja bundar dengan kursi dibalut kain berwarna maroon-putih yang mengelilinginya. Satu meja hanya muat sekitar 7-8 orang. 

Aletta duduk bersama anggota HUT, ditambah Ersya dan Resha.

"Al?" Resha memanggil Aletta, membuat yang dipanggil menoleh sepenuhnya ke arah gadis itu.

Ketika tatapan mereka bertemu, keduanya langsung berpelukan, "Selamat, ya?" kata Resha, lalau melepaskan pelukannya, berganti dengan menatap kedua mata Aletta.

"Sahabat gue ini emang yang terbaik!" Tambah Resha diakhiri kekehan pelan.

Aletta turut tertawa, "Makasih, ya, Reshaku sayang," ucap Aletta, membuat sang pemilik nama mengidik jijik dengan panggilan yang baru saja Aletta sebutkan.

Melihat itu Aletta tertawa lagi.

"Gue juga mau peluk dong!" Seruan Ersya membuat mereka terpecah begitu saja, menatap si gadis yang keluar dari belakang tubuh Resha.

Sebatas Sahabat ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang