Be a smart readers, and don't be silent readers!
Happy reading♡🌸🌸🌸
Beberapa minggu terakhir ini Rezvan semakin terang-terangan menunjukkan perhatiannya kepada Aletta. Membuat Aletta kian di terbangkan setinggi mungkin. Aletta tentu senang dan bahagia dengan perhatian itu, tapi terkadang Aletta juga merasa takut. Takut bahwa kenyataan membuatnya kecewa.
Bukan hanya Rezvan, sejak satu minggu ini Melvin juga mulai gencar mendekati Aletta lagi. Yang Aletta dengar si, dia sudah putus dengan pacarnya sekitar beberapa minggu lalu. Aletta tidak tahu alasannya apa, pernah bertanya pada Melvin hanya dijawab bahwa mereka sudah tidak cocok lagi.
Dan Aletta kembali dihadapkan dengan sebuah pilihan antara seseorang yang dicintainya atau seseorang yang mencintainya. Jika dulu posisi seseorang yang dicinta diisi oleh Fasya, maka sekarang adalah Rezvan.
Kalian kalau jadi Aletta, mau pilih yang mana?
Sudahlah, kita ikuti saja alurnya.
Aletta sedang berada di rumahnya, karena kebetulan hari ini adalah weekend. Minggu terakhir di bulan Januari.
Di Minggu pagi yang cerah ini, Aletta tidak punya kegiatan apa-apa selain rebahan juga berselancar ria di laman media sosial nya. Bahkan sedari bangun tidur, gadis itu tidak beranjak sama sekali dari kasurnya.
Bunda Amira juga tidak menyuruhnya untuk ke toko, karena toko juga tidak terlalu ramai, jadi dengan adanya Bunda dan beberapa pegawai disana, toko sudah aman terkendali. Nanti kalau tiba-tiba ramai, Bunda Amira juga pasti akan menghubungi Aletta.
Lalu bagaimana dengan neneknya Aletta? Neneknya Aletta di boyong oleh uwak nya dari dua hari yang lalu. Ibu dari Bunda nya Aletta itu menginap disana, karena sudah lama juga tidak berkunjung.
Aletta menyingkab selimutnya, lalu turun dari kasur. Gadis itu setengah berlari sambil membuka pintu kamar, lalu benar-benar berlari setelah pintu kanar terbuka.
Tujuannya adalah kamar mandi, perutnya sangat mulas sehingga dia tidak bisa menahan lagi. Padahal Aletta belum makan apa-apa sedari pagi.
Sepuluh menit kemudian gadis itu keluar dengan raut lega, tangannya sibuk mengelus-elus perut ratanya.
"Di sekolah banyak temen, pas udah di rumah sendiri lagi. Gini amat nasib anak tunggal," gumamnya sambil melihat ke sekeliling.
Aletta menarik salah satu kursi di meja makan, kemudian dia mendudukinya.
"Bunda sibuk di toko, gue sibuk luntang-lantung di rumah," monolognya.
Gadis itu berdecak pelan, "Beban banget emang," gumamnya lagi.
Aletta menaruh kepalanya diatas meja, pikirannya tiba-tiba melayang ke curhatannya bersama Mahira beberapa minggu lalu. Tentang Rezvan yang memberitahunya soal Sabella.
Aletta menceritakan dengan jelas bagaimana Rezvan bercerita tentang perasaannya kepada Sabella, juga perkataannya yang mengatakan bahwa ada hati yang harus dia jaga.
Saat itu, Mahira langsung menyimpulkan kalau sebenarnya Rezvan memiliki perasaan yang sama seperti Aletta. Hanya saja entah kenapa Rezvan tidak memberitahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Sahabat ✔️
Roman pour Adolescents⚠️Plagiat dilarang mendekat⚠️ Jadi siapa yang salah? Aletta yang terlalu berharap akan sosok Rezvan, Rezvan yang terlalu menaruh perhatian lebih kepada Aletta, atau semesta yang tak berpihak kepada mereka berdua? Sehingga kata 'sebatas sahabat' leb...