Langit kelabu kelam, guntur menggelegar, hujan turun dengan derasnya. Jalan aspal di depan Dimas tergenang, air mengalir melewati cela motornya yang roboh. Asap masih mengepul dari mesinnya, lampu depan pecah, dan spion kirinya terlempar entah kemana. Dimas duduk bersandar di bawah pohon di tepi jalan. Seragamnya basah. Dia menangis sambil memeluk lututnya yang lecet. Dia menangis bukan karena luka di lututnya, tapi dia menangis karena sakit di hatinya yang tak dapat dia tahan.
DUAARRR...!!!
Petir menyambar di ujung langit sana. Dimas tetap diam di tempatnya, makin nangis tersedu. Rasa sakit di hatinya kian melebar saat teringat kejadian di sekolah tadi. Saat semua orang menatap dan mengolok-ngoloknya, orang yang dicintainya yang diharap bisa membantu malah ikut menjatuhkannya. Menyakitinya lebih dalam lagi.
Dia makin terisak mengingat perjuangannya untuk orang yang dia sayang itu, dan apa yang dia dapat? Tak lain hanyalah kekecewaan. Di situlah Dimas meragukan kehidupannya. Dia merasa tak bisa lagi percaya akan cinta.
Jalan itu sepi tak ada yang lewat. Suara sesenggukannya di redam oleh hujan. Dia menggigil kedinginan dalam kegalauannya. Dia benar-benar sendirian.
Saat itulah seseorang datang membawa payung kuning. Cowok itu tak bersuara, hanya memandang Dimas penuh kasih. Perlahan dia mengulurkan payungnya, membiarkan dirinya basah oleh air hujan demi memayungi Dimas. Sekarang Dimas sadar bahwa orang di depannya itulah yang selalu ada untuknya, bahkan saat dunia membencinya hingga menghujaninya dengan seribu masalah dia selalu ada membawakan payung untuknya.
Dimas menatap dalam cowok itu. Airmatanya tercampur dengan hujan. Lalu perlahan tangan cowok itu menyentuh pipi Dimas dan berkata, "Semua akan baik-baik saja."
Dan, sebuah ciuman hangat diberikan untuk Dimas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Pria Kecil di Bawah Payung
Teen FictionBerlatar belakang Bali yang indah seorang cowok terjebak cinta monyet dengan dua teman sekolahnya, si badboy teman sekelasnya yang sering membulinya dan kakak kelas yang tampan selalu menolongnya. Kehidupan sekolah yang penuh drama membawa Dimas pad...