Bathup

770 57 11
                                    


Not in purpose, but... yeah..

.

.

.


Rasa rinduku yang menggebu-gebu membuatku tidak sadar kalau aku habis joging dan berkeringat.

Aku melepaskan pelukanku darinya. Rose terkejut, karena gerakan yang tiba-tiba.

"Kubuka pintu dulu." Aku mengusap wajahku yang habis menangis dengan buru-buru.

Rose tidak banyak bicara setelah melihatku menangis seperti anak kecil. Ia lebih banyak tersenyum dengan hangat.

Setelah pintu terbuka, Rose masuk ke dalam lalu aku menutup pintu. Aku baru sadar ia tadi membawa sebuah tas jinjing.

"Apa itu?" tanyaku.

"Oleh-oleh untukmu. Tadi aku pamit ke Alice mau antar ini padamu sekalian berangkat latihan ke YG."

Rose pun merebahkan diri di sofa panjang. Menghidupkan televisi. Karena ruangan begitu senyap, dan kita masih sedikit awkward.

Sejujurnya aku malu habis menangis manja di depannya tadi. Kemana mukaku yang cool ini mau ditaruh.

"Lisa come here."

Ia menoleh ke belakang, melihatku yang masih berdiam diri di dekat pintu.

"Aku habis joging tadi, sebaiknya aku mandi dulu."

Bola matanya indah, ia memandangku intens dari balik sandaran sofa. Rose mengecat rambutnya menjadi coklat. Sayangnya pesonanya tidak luntur.

"Baiklah, aku tunggu disini."

"O-Oke."

Kemudian aq berhambur menuju kamar mandi. Hari ini sudah masuk musim dingin, jari aku akan mandi dengan air panas.

Ketika sudah masuk ke kamar mandi. Aku dengan buru-buru membuka baju dan mulai membasuh dengan shower air hangat. Tapi tetap saja guyuran pertama rasanya panas.

"Lisa??"

Suara Rose samar terdengar olehku. aku matikan shower dan mencoba mendengarkan dengan seksama.

"Ya??"

"Can i join?"

Mataku membelalak.

Yang benar saja, ia mau mandi bersamaku?? Sekarang????

"Lisa??"

"Y-yes, yes you can. w-wait."

"Nunggu apa sih?"

Ia dan bayang tubuhnya bisa terlihat buram dari sekat kamar mandiku yang memang didesain demikian.

Tangannya yang lentik meraba dinding. Ia sudah tidak memakai jaket hitam. Kemudian aku melihatnya membuka celana jeans. melemparkannya di atas tempat tidur.

"Lisa sedang apa sih? Tidak dibuka juga?"

"Iya sayang.."

Rose membuka kaos lengan panjangnya kali ini. Sial, bahkan bayangannya saja terlihat sangat seksi. Oke oke aku sudah pernah melihatnya telanjang sebelum ini. Tapi entah mengapa, jika tidak sedang melakukan itu ia malah terlihat seribu kali lebih menggoda.

Terakhir kali aku ajak mandi bersama ia juga malu-malu. Kenapa kali ini berbeda? Malah terlihat sangat seductive.

"Aku ingin mandi di bathtub Lisa."

"Nice idea. Aku siapkan dulu."

"Alright, kasih tau kalau sudah siap."

Rose yang hanya memakai underwear itu pun merebahkan diri di atas ranjang. Jantungku mulai berdetak lebih santai.

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang