Stay With Me

357 64 10
                                    

.

.

.



"Kau bisa mulai duluan Jen Jen." kataku pada Jennie yang kulihat sedang meregangkan kedua tangan ke atas.

"Alrite."

Musik pun diputar. Mulai bergerak mengikuti irama. Berbeda dengan minggu lalu waktu melawan Rose. Kini seperti Jennie sedang mengerahkan seluruh skill dan tenaganya.

Gerakan gerakan cepat, cukup impresif. Aku memperhatikannya dengan seksama. Karena tidak ingin kehilangan konsentrasi. Wush tangannya hampir melayang ke pipiku. Membuatku terkejut, dan sewaktu ia menarik tangannya kembali, jarinya mengenai ujung topi yang kupakai. Jennie selesai lalu mendekat membenarkan topi itu.

"Sorry for that." katanya.

"Come on Lisa." seru sang host dan teman-teman lain.

Aku tarik nafas dalam, berbalik badan kemudian memulai aksi seorang main dancer. Tentu lagu dan gerakanku tidak pernah salah. Tidak pernah meleset. Perfect.

Jennie mulai menerima balasan tari dariku. Aku mendekat dan melakukan gerakan tangan patah-patah di depan wajahnya. Tanpa menyentuhnya sama sekali. Aku tahu ia menikmati itu.

Hanya 1 menit dan itu terlalu singkat. Aku mendengar tim yang berteriak menyemangatiku, beralih menjadi tepuk tangan setleah penampilanku selesai. Aku sangat yakin kalau aku akan memenangkan pertandingan kali ini.



.

.

.

Selesai sudah serangkaian syuting untuk episode ke berapa ya lupa. Tapi aksi dance battle tadi membuat Rose sedikit cemburu.

"Hey, congrats. You're a really great dancer." kata Jennie dan team nya menghampiri ku dan kawan-kawan.

"Yeah, sorry tadi terlalu asik jadi.."

"Tak masalah, mengingatkanku pada masa lalu." lanjut Jennie. Rose tepat berdiri di sebelahku ketika mendengarnya. Sial, akan menjadi perang babak kedua. "Aku juga terlalu takjub melihatmu menari begitu jadi lupa kalau bukan pacar lagi."

"Wuuuhh apaan ya. CLBK kah Jennie?" sahut temannya.

Kulirik Rose yang sudah enggan berlama-lama. Apalagi di tepi jalan, cuaca lagi dingin.

"No guys, we're friends now. Right Jen?" tanyaku sambil melotot memaksanya untuk mengiyakan kata-kataku.

"Sekarang iya, besok tidak tahu ya."

Rose yang mulai gerah mulai mengibaskan rambut coklatnya ke belakang, dan itu terlihat jelas oleh teman-teman lain.

"Alright sudah cukup bercandanya. bisa kembali sekarang?" Rose mulai tidak ramah. Nanti kena bintang satu loh sayangku.

"Wou, pawangnya marah nih." sindir Jennie.

"Guys Rose benar, semakin dingin diluar." Minzy memotong pembicaraan. Sepertinya ia paham kalau Jennie dan Rose sudah mau tawur.

"Rose kekasihnya Lisa kah?" beberapa orang dari JYP mulai bertanya-tanya.

"Kalau iya memang kenapa?" Rose mulai ngegas. Aku mengerti kenapa Jennie dan antek-anteknya kemari memang memiliki tujuan lain. Yaitu memancing kemarahan Rose, dan membongkar hubungan rahasia kita di depan umum.

Teman YGX pada melotot, dan melirik satu sama lain. Sementara Jennie hanya senyum penuh kemenangan.

Aku segera menarik lengan Jennie dan membawanya ke samping, sedikit menjauh dari kerumunan.

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang