28. GARIS AKHIR

25 0 0
                                    

"Kak Kara dateng sama Kakak cantik," ucap Bimo antusias.

Nayanika dan Askara saat ini sudah berada di pekarangan panti asuhan, begitu banyak sembako serta oleh-oleh yang ia bawakan untuk anak-anak di panti itu.

"Wah, Kak Kara bawa apa aja, banyak banget nggak seperti biasanya."

Anak-anak panti itu, menyambut semua bawakan yang ada di tangan Askara dan Nayanika.

"Itu sebagian oleh-oleh dari Kak Nayanika buat kalian," jawab Askara.

"Seriusan Kak?" Bimo memastikan.

Askara mengangguk, kemudian Bimo langsung menatap ke arah Nayanika.

"Makasih ya Kakak cantik, semoga rezekinya kakak cantik terus bertambah."

Nayanika tersenyum. "Aamiin."

Askara dan Nayanika menyalami ibu panti  ketika melihatnya.

"Nayanika, sudah lama sekali kamu tidak kemari."

"Iya Bu, maafin Nayanika ya, karena nggak sempat ke sini." Nayanika merasa tidak enak kepada ibu panti.

"Iya, ibu ngerti kok, yang penting sekarang kan kamu sudah ke sini lagi," ucapnya tersenyum.

"Kak Kara, kita main di taman aja yok." ajak salah satu dari anak panti asuhan itu.

"Iya Kak, sekalian juga tu ajak Kakak cantik," tambah Bimo.

Askara menatap ke arah Nayanika. "Lo mau Nay?"

Nayanika mengangguk membuat Askara tersenyum. "Ya udah, ayo," ucap Askara pada anak-anak panti.

Sampainya di taman, Askara, Nayanika, dan juga anak-anak lainnya bermain bersama, mereka saat ini tengah bermain kejar-kejaran.

"Ayo Kak, lari, Kak Askara ada di belakang kakak tu!" teriak Bimo pada Nayanika.

Nayanika berlari secepat mungkin untuk menghindari kejaran lelaki itu.

"Ayo Ra, sini kejar gue," ejek Nayanika kepada Askara yang saat ini tengah kelelahan.

Nayanika terus melihat ke arah Askara sambil berjalan mundur, ia tidak menyadari jika di belakangnya saat ini ada sebuah danau buatan di taman tersebut.

"Nay, awas!"

Askara langsung sigap menggapai tubuh Nayanika, karena kurangnya keseimbangan membuat mereka berdua jatuh ke tanah.

Nayanika terpaku, ia menatap lekat Askara yang saat ini berada di bawahnya, begitupun dengan Askara.

"Kakak, nggak apa-apa?" tanya Bimo.

Mereka segera berdiri saat mendengar suara itu, mereka melihat anak-anak yang saat ini sudah menghampiri mereka.

"Lo nggak apa-apa, Nay?" tanya Askara.

"Gue nggak apa-apa." Lagi-lagi suasana diantara mereka menjadi canggung.

"Untung aja Kakak cantik nggak kecebur di danau," ujar Bimo.

"Iya, untung ada Kak Askara," tambah anak lainnya.

Nayanika melihat Askara, saat ini lelaki itu tengah membersihkan bajunya akibat jatuh tadi.

Nayanika ingin mengucapkan terima kasih kepada lelaki itu, karena sudah menolongnya. Namun, ia urungkan karena melihat situasi yang kurang tepat.

****

"Yeah, gol."

"Kak Askara memang hebat."

Nayanika tersenyum, melihat Askara  bermain bola bersama anak-anak yang lainnya.

GARIS AKHIR ~SUDAH TERBIT~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang