PROLOG

69 7 2
                                    

"Maaf ya, dek. Kamu gak jadi sekolah di sekolah yang kamu inginkan," ucap seorang pria kepada anaknya.

"Gak papa, Yah. Aku masuk Lab School Nusantara aja sementara, tapi nanti boleh pindah 'kan?" gadis berusia 15 tahun itu menatap mata ayahnya dengan serius.

"Boleh, kalau ayah punya uang kamu bisa pindah ke sekolah lain yang lebih baik." Mendengar jawaban ayahnya gadis itu tersenyum simpul.

Dia adalah Kanala Putri Hariwijaya, anak tunggal dari pasangan Yasser Hariwijaya dan Yuza Wasiya. Gadis yang akrab dipanggil Ala ini memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di kota tetangga. Keinginannya terwujud, tapi ia tidak bisa masuk ke sekolah yang diinginkan karena kendala ekonomi. Namun, itu bukan menjadi masalah baginya, intinya Ala ingin melanjutkan pendidikan di kota Malang agar tidak bertemu dengan teman-teman masa putih birunya.

Banyak cerita di masa putih biru yang ia alami, salah satunya adalah cerita dikhianati oleh teman dekatnya sendiri. Serta cerita lainnya yang menjadi pertimbangan untuk menutup rapat-rapat semua kenangan buruk di kota Batu, dan memulai kehidupan baru di kota Malang. Ala mendaftar di tiga sekolah, salah satu di antara ketiganya menerima Ala menjadi peserta didik. Namun siapa sangka, sekolah yang menerima Ala adalah sekolah elit yang biaya daftar ulangnya saja kurang lebih sekitar Rp 15.000.000,-

Kemudian setelah berdiskusi panjang dengan orang tuanya, Ala memutuskan untuk masuk ke Lab School Nusantara. Sekolah yang baru dibangun sekitar tujuh tahun yang lalu, dengan menyandang status akreditasi B, dan memiliki murid berjumlah 80 siswa. Untuk sementara rumah Ala tetap berada di kota Batu, setiap hari ia melakukan pulang pergi dengan jarak tempuh sejauh 11 km. Lelah sudah pasti ia rasakan, tapi ini adalah pengalaman baru yang menyenangkan baginya.

🤘🤘🤘

Yuhuuuu👋
Aku kembali, guys❗️
Dengan cerita terbaru, dan teruwu hehehe
Aku harap kalian semua suka
Oh iya. Jangan lupa meninggalkan jejak di setiap part, okay?

Selamat membaca

Mas EdoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang