"Suara google jadi bencana."
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
"Adek ikut bunda jualan apa di rumah sendiri?" tanya Yuza.
"Di rumah aja deh, mau belajar sekalian mau bikin sesuatu," jawab Ala.
"Yaudah bunda berangkat ya." Pamit Yuza kemudian meninggalkan rumah.
Ala mengambil dompetnya dan bergegas menuju toko dekat rumahnya. Sesampainya di sana, ia memilih beberapa snack, kemudian membayarnya. Ala membeli empat snack, ia menggabungkan setiap dua bungkus snacknya. Setelah itu Ala mengambil kertas lipat, tangannya dengan lihai membentuk kertas lipat tersebut menjadi buket bunga mini. Kemudian ia menuliskan notes "Semangat PAS, sayaang. Kalau gak bisa cap cip cup aja" lalu ia tempelkan pada salah satu snack tadi, tak lupa juga menempelkan buket bunga yang telah dibuat. Ala menuliskan notes lagi "Semangat PAS ygy!! mohon kerja samanya" lalu menempelkannya pada snack satunya. Ia berniat memberikan snack penyemangat ini pada Laila dan Edo.
Ala melanjutkan kegiatannya dengan belajar, sambil membalas pesan dari Edo. Ia berusaha memahami semua materi yang diujikan besok, tapi jika soal yang didapat di luar nalar ya bukan salah Ala, yang penting ia sudah berusaha tidak kalah sebelum perang.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hari ini Ala berangkat lebih pagi, semenjak pindah rumah ke Malang, Ala cenderung lebih sering berangkat mepet bel masuk karena merasa rumahnya cukup dekat dengan sekolah. Sesampainya di sekolah, Ala mencari ruang ujiannya dan ternyata ia tidak satu ruangan dengan Edo. Murid kelas X dan XI dibagi menjadi dua, jadi dalam satu ruangan terdapat setengah murid kelas X dan setengahnya lagi murid kelas XI. Ala sedikit bersyukur karena masih satu ruangan dengan Laila.
Hari ini diawali dengan geograrfi, soalnya cukup mudah tapi terkadang Ala tetap bertanya pada Laila yang memang ahli di bidang geografi. Waktu mengerjakan soal adalah sembilan puluh menit. Namun dengan waktu lima puluh menit Ala sudah selesai mengerjakannya. Sekarang ia berada di fase gabut, ingin memainkan ponselnya tapi masih dikumpulkan. Ia bingung harus ngapain, pada akhirnya Ala turu.
Ala tertidur dengan sangat nyenyak, hingga ia dibangunkan dengan bel tanda selesai ujian. Ala mengumpulkan lembar jawaban dan soal di meja pengawas lalu ia mengambil ponselnya yang tadi dikumpulkan.
Dodoku!!
dimana kamu?
Di lantai tiga sayaang
Ala bergegas naik ke lantai tiga untuk menemui Edo. Ternyata yang dicari sedang duduk di tangga dekat kelas X.
"Nih," Ala memberikan snack penyemangat yang kemarin ia buat. Edo membaca notes pada snack tersebut kemudian tersenyum salah tingkah.
"Makasih, cantik," ucap Edo seraya megusap kepala Ala.
"Sama-sama." Jawab Ala.
Mereka berdua meneruskan percakapan hingga bel masuk tiba dan harus kembali ke ruang ujian masing-masing. Pada jam kedua yang diujikan adalah bahasa indonesia. Setiap ulangan, tes, atau kuis mata pelajaran ini Ala selalu pasrah. Katanya sih ingin jadi penulis, tapi nilai bahasa indonesianya yang paling rendah. Ala membaca soal satu persatu, menjawab soal yang memang bisa ia jawab, dan mengira-ngira jawaban dari soal yang tidak bisa jawab. Untungnya Ala bisa menjawab semua soal esai, jika tidak ia akan menulis ulang soalnya.
Akhirnya selesai juga ujian hari ini masih ada seminggu ke depan. Ala merapikan tasnya, bersiap untuk pulang tapi suara Bilqis menginterupsinya.
"Ala lo harus tau kelakuan cowo lo," ujar Bilqis sambil tertawa. Ala mengerutkan keningnya seraya melemparkan tatapan tanya.
"Tadi 'kan di ruangan sebelah alias ruangan gue yang jaga pak Ryan. Nah handponenya suruh kumpulin, tapi punya Edo sengaja gak dikumpulin buat buka google. Terus waktu searching dia pakai fitur suara, volumenya lupa dikecilin jadi kedengeran tuh suara googlenya hahaha," Bilqis kembali tertawa terbahak-bahak. Ala dan teman-temannya yang lain juga ikut tertawa.
"Terus gimana? Diambil pasti handponenya sama pak Ryan," ucap Ala di sela-sela tawanya.
"Ya jelas dong...." Jawab Bilqis yang kembali mengundang tawa.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hai-hai para readersku...
Gimana nih part dua puluh satunya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣—see u di part selanjutnya—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Edo
Teen FictionKehidupan seorang gadis yang harus menjalani masa abu-abu putih di sekolah yang tidak ia inginkan. Namun siapa sangka, setelah masuk ke sekolah tersebut banyak hal yang tidak terduga datang ke kehidupannya. Bahkan ia memiliki kekasih yang tidak pern...