Rolikur

10 1 0
                                    

"Jangan sedih, nanti pasti ditelepon kok."

🤟🏻🤟🏻🤟🏻

Selama empat belas hari murid Lab School Nusantara harus melewati Penilaian Akhir Semester, tujuh hari untuk ulangan, tujuh hari selanjutnya untuk remedial. Jangan ditanya Ala remedial berapa mata pelajaran, hampir semua mata pelajaran. Sebenarnya Ala tidak tahu berapa nilainya, tapi karena disuruh remedial oleh guru pengampuh ya Ala nurut saja lagi pula remedialnya satu kelas. Bahkan nilai ulangan fisika yang ia yakin nilainya pasti sempurna juga disuruh remedial. Ya sudahlah, tidak apa-apa semester dua harus lebih baik lagi.

Hari ini adalah hari terakhir remedial, akhirnya penderitaan berakhir. Alih-alih langsung pulang Ala malah mengobrol bersama Edo di kelas. Namun masih banyak juga teman-teman mereka yang belum pulang, namanya juga pasukan malas pulang.

"Lo ngapain, Lik kok belum pulang?" tanya Sanni.

"Nungguin Edo tuh," jawab Malik.

"Lah Edo lagi ngebucin, lo tungguin sampe maghrib juga gak bakal kelar," balas Sanni.

"Ya gak papa, gue 'kan setia kewan," ucap Malik.

"Setia kawan, woi," sahut Edo.

Tidak mempedulikan Sanni dan Malik. Edo kembali fokus dengan gadis di depannya.

"Kamu tuh pernah deket sama Nuri gak sih?" tanya Ala?

"Ha? Deket? Sama Nuri? hahaha" Edo tertawa.

"Gak pernah sayang, kenapa? Dia cerita kalau pernah deket sama Dodo? Dia tuh yang ngecrushin Dodo. Mana sampe temennya dia ikut ngechat Dodo," ujar Edo setelah tawanya mereda.

"Oh gitu, dia gak cerita sih, Afa yang cerita," jawab Ala.

"Udah, gak boleh overthinking ya, Ala," balas Edo.

"Iya, enggak. Pulang yuk." Ajak Ala dibalas dengan anggukan kepala oleh Edo.

Mereka berdua berpamitan kepada Malik dan Sanni. Kemudian turun dan meninggalkan sekolah. Sepanjang perjalanan ada saja topik percakapan mereka. Tidak seperti awal mereka jalan berdua dulu yang hening tanpa ada percakapan apapun. Setelah menyebrangi jalan raya, Edo mengajak Ala ke indomart. Ala hanya mengikuti saja.

"Ala mau jajan apa?" tanya Edo.

"Gak mau, kenyang," jawab Ala.

"Serius, Ala mau apa?" tanya Edo sekali lagi.

"Mau kamu," jawab Ala diakhiri dengan cengiran.

"Aku sudah sepenuhnya punyamu." Balas Edo kemudian kembali mengelilingi rak yang berisi snack di indomart. Dirasa sudah puas berbelanja, Edo membayarnya di kasih.

"Nih buat Ala," Edo memberikan satu kantong plastik besar berisi snack kepada Ala.

"Lah, pa maksud?" tanya Ala.

"Ala tadi Dodo tanya mau apa gak jawab malah ngegombal, yaudah Dodo beliin ini aja," jawab Edo.

"Banyak banget itu, buat Dodo aja deh," balas Ala.

"Gak papa, sekalian Dodo mecah uang," ucap Edo.

"Mecah uang itu beli barang cuma satu, Dodo," sungut Ala.

"Yaudah bawa aja, dimam sama bunda. Buat stok cemilan selama libur juga," raut wajah Ala seketika berubah menjadi murung.

"Kenapa kok mukanya gitu?" tanya Edo.

"Kelamaan gak sih liburnya? Sepuluh hari loh," ucap Ala sendu.

"Nanti Dodo telepon deh, Ala jangan sedih, oke?" ujar Edo meyakinkan Ala.

"Oke."

🤟🏻🤟🏻🤟🏻

Hai-hai para readersku...
Gimana nih part dua puluh duanya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣

—see u di part selanjutnya—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas EdoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang