"Lah, kok malah telepon Malik?"
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
"Lo ngapain dah, Al? Ngelamunin siapa lo?" tanya April yang baru datang.
"Ngelamunin handpone gue yang ketinggalan," jawab Ala lesu.
"Nah 'kan kebiasaan lo, Al. By the way Laila gak masuk, sakit katanya," ujar April.
"Iya, dah tahu gue kalau itu," balas Ala.
"Eh, Al. Kayaknya anak sekelas udah tahu deh kalau lo lagi deket sama Edo," ujar April.
"Ya emang dah tahu semua," sungut Ala.
"Terus lo sama dia gimana? Dia masih sama pacarnya itu 'kan?" tanya April.
"Gak tahu deh, bingung gue." jawab Ala.
Edo masuk ke dalam kelas, membuat Ala dan April saling melempar tatapan. Ala hanya berharap Edo tidak medengar percakapan mereka, ia tidak mau disangka naksir ke Edo. Bel masuk berbunyi, pagi hari ini diawali dengan ulangan harian geografi. Dikarenakan ulangannya memerlukan ponsel, maka Ala meminjam ponsel April sebentar. Setelah selesai mengerjakan ulangan, ia mengembalikan ponsel yang ada di tangannya kepada pemiliknya. Hasil ulangan Ala cukup memuaskan, jarang-jarang ia pintar di mata pelajaran cabang IPS ini.
Tiba-tiba ada pesawat kertas yang mendarat di meja Ala. Di dalamnya ada tulisan "Ala gak bawa HP?" Melihat bentuk tulisannya ia sudah tahu siapa yang menerbangkan ini. Saat Ala akan menuliskan balasan pada pesawat kertas tersebut, suara Malik menginterupsinya. Malik menunjukkan layar ponselnya, tapi Ala tidak bisa melihat jelas. Dasar Malik, apakah ia lupa kalau Ala ini rabun jauh? Akhirnya Malik menuju ke bangku Ala.
"Mama lo telepon." Ujar Malik sembari memberikan ponselnya.
Lah kok bunda malah telepon Malik si? Kayak gak ada orang lain buat ditelepon aja, padahal banyak nomor anak kelas X di kontak gue. Protes Ala dalam hati.
Ia ijin keluar kelas untuk mengangkat telepon tersebut, kemudian kembali lagi dan mengembalikan ponsel Malik. Yuza bilang Yasser akan mengantarkan ponsel Ala pada jam istirahat nanti.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Waktu istirahat tiba, ponsel Ala sudah berada di tangannya. Sekarang ia sedang memakan bekal buatan Yuza. Ala memakan bekalnya sembari melihat dongeng anak, sedikit aneh tapi Ala memang suka dengan dongeng anak. Saking asiknya ia sampai tidak mempedulikan pesan Edo yang sedari tadi masuk. Sampai pada akhirnya Edo sudah berada di bangku Ala.
"Dasar bocil, nonton dongeng ternyata, pantes chatnya Dodo dianggurin," tegur Edo, Ala hanya menyengir kuda.
"Itu beli basreng pedes banyak kayak gitu buat apa?" sungut Edo.
"Ya buat dimakan lah, Dodo," jawab Ala.
"Enggak, gak boleh makan pedes banyak-banyak." Edo mengambil semua basreng Ala, ia hanya menyisakan satu di meja Ala, selebihnya ia bawa entah untuk apa.
Basreng aja gak dibolehin makan, gimana kalau dia tahu gue yang dulu ya? yang kalau makan seblak level sepuluh. Batin Ala.
Bel masuk berbunyi, Ala membersihkan mejanya dan memasukkan kotak makannya ke dalam tas. Tak lama kemudian Bu Suki selaku pengampuh mata pelajaran sosiologi sekaligus wali kelas X memasuki kelas.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Edo menunggu Ala di bawah tangga lantai satu, Ala yang sadar sedang ditunggu segera menghampiri Edo.
"Nih, uang buat ngeprint makalah sosio. Kalau kurang bilang ya," ucap Edo sambil memberikan beberapa lembar uang.
Ala menerima uang tersebut. "Pulang yuk." Ajak Ala, Edo pun menganggukan kepala.
Seperti biasa mereka berdua berjalan menuju ke depan gang, Edo mengantarkan Ala sampai Ala naik ke angkot.
"Ala maaf ya, Dodo cuma bisa nganterin Ala sampe depan," ucap Edo.
"Gak papa, Dodo, yang penting aku dianterin Dodo." balas Ala sambil tersenyum.
Maksud lo deketin gue apa sih, Do? Banyak yang bilang lo suka ke gue, tapi gelang di tangan lo bikin gue gak yakin. Ucap Ala dalam hati.
Mereka terus berjalan ditemani angin sore, ada obrolan kecil di antara mereka, tak jarang juga mereka menyapa teman-teman yang lewat. Entah mengapa dengan berjalan bersama Edo, Ala merasa lebih aman daripada harus berjalan sendiri.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hai-hai para readersku...
Gimana nih part dua belasnya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣—see u di part selanjutnya—
![](https://img.wattpad.com/cover/337177148-288-k91653.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Edo
Teen FictionKehidupan seorang gadis yang harus menjalani masa abu-abu putih di sekolah yang tidak ia inginkan. Namun siapa sangka, setelah masuk ke sekolah tersebut banyak hal yang tidak terduga datang ke kehidupannya. Bahkan ia memiliki kekasih yang tidak pern...