"Tatap aku bagaimanapun keadaanmu."
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
"Aku mau gladi bersih dulu," pamit Ala kepada Edo.
"Sama, Dodo juga mau gladi bersih upacara." Jawab Edo.
Mereka berdua turun ke lantai satu, kemudian berpencar Edo menuju lapangan sedangkan Ala menuju Laboratorium IPA. Setelah meminggirkan meja dan kursi, Ala mengikat sampur atau selendang tari di pinggangnya. Tari yang akan ditampilkan adalah tari ongkek manis, Ala kira awalnya ia akan kesusahan menarikan tarian ini apa lagi ia sudah lama tidak menari. Namun dugaannya salah, ternyata kemampuan menari masih melekat pada diri Ala.
Sebelum melakukan gladi bersih, Ala dan tim tarinya menata formasi. Kemudian mereka melakukan dua kali latihan dengan menggunakan formasi. Setelah itu barulah mereka melakukan gladi bersih. Saat gladi bersih awalnya semua berjalan dengan lancar, bahkan sampai formasi kedua pun semua masih fokus. Namun ketika sampai pertengahan, ada gerakan yang mengharuskan berputar 360° dan ketika Ala berputar ia melihat Edo di depan pintu sedang fokus melihatnya menari. Demi apa pun, konsentrasi Ala hilang seketika, ia sempat lupa gerakan, untungnya Ala masih bisa menyesuaikan.
Gladi bersih selesai, saatnya untuk pulang. Saat perjalanan pulang terjadi percakapan kecil di antara Edo dan Ala.
"Ala kalau misal besok pagi Dodo gak natap Ala maafin ya," celetuk Edo tiba-tiba.
"Emang kenapa Dodo gak natap Ala?" tanya Ala.
"Besok waktu upacara Dodo suruh lepas masker biar suara Dodo kedengeran. Ya Dodo malu Ala," terang Edo.
"Kenapa harus malu?" tanya Ala lagi.
"Dodo 'kan jelek, mukanya juga gak semulus muka Ala atau yang lainnya," jawab Edo.
"Gak ada muka yang mulus, Dodo. Semulus apa pun muka pasti ada teksturnya. Oke deh kalau emang Dodo gak mau natap aku, silahkan itu hak Dodo. Aku gak masalah soal itu, dan aku juga gak masalah tentang mukamu. Mungkin di mata orang lain jelek, tapi di mataku enggak, jangan dikira aku gak pernah lihat mukamu tanpa masker," ujar Ala panjang lebar.
"Jadi gimana? Masih mau gak natap aku gara-gara lepas masker?" imbuh Ala.
"Enggak, Ala. Dodo bakal tetep lihat ke Ala kayak biasanya." Ala tersenyum mendengar jawaban Edo.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Keesokan harinya upacara berjalan dengan tertib. Kemudian dilanjutkan dengan penerbangan balon, dan memberikan bunga pada guru favorit. Setelah itu menyiapkan untuk pentas seni. Ala mengganti seragam pramukanya dengan kain sewek, dan atasan kaos hitam, tidak lupa dengan selendangnya.
Saat tampil Ala fokus menatap mata Edo lantaran ia tidak tahu harus memusatkan pandangannya ke mana. Edo tersenyum saat melihat Ala tampil, Ala membalasnya dengan senyuman tipis. Setelah tampil, Ala beristirahat sejenak lalu mengganti bajunya dengan seragam pramukanya karena ia tidak mungkin pulang dengan memakai sewek seperti ini.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hai-hai para readersku...
Gimana nih part sembilan belasnya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣—see u di part selanjutnya—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Edo
Teen FictionKehidupan seorang gadis yang harus menjalani masa abu-abu putih di sekolah yang tidak ia inginkan. Namun siapa sangka, setelah masuk ke sekolah tersebut banyak hal yang tidak terduga datang ke kehidupannya. Bahkan ia memiliki kekasih yang tidak pern...