"Gelangnya kok udah gak ada?"
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hari ini Yasser dan Yuza sibuk mengemas barang-barang karena mereka dan Ala akan pindah rumah. Ala sendiri sekarang sudah berada di sekolah, sedang berbincang bersama Laila membahas tokoh fiksi.
"By the way, Lai. Gue hari ini pindahan," ujar Ala.
"Oh ya? Nanti sharelock ya... Akhirnya lo gak pulang pergi dari Batu ke Malang," ucap Laila bersuka cita.
"Iya nih, gue seneng banget, nanti gue mau ngasih tahu Edo juga," balas Ala.
"Bagus, deh." Laila mengacungkan jempol.
Saat ini mereka sedang berada di koridor lantai tiga, seharusnya hari ini ada jadwal olahraga pada jam pertama tapi karena seluruh guru rapat dengan kepala sekolah membuat ada jam kosong baik di kelas X, XI, maupun XII. Edo sendiri saat ini sedang bermain voli bersama teman-temannya di lapangan voli Universitas Nusa Bangsa. Sebelum pergi, ia sudah pamit ke Ala.
Rapat guru kali ini berlangsung cukup lama, hingga playlist spotify Laila sudah terputar sebanyak lima kali. Ala masih asik mendengarkan lagu bersama Laila dan teman-temannya yang lain, kadang mereka juga meriview tingkah laku orang di sekitar mereka. Bersamaan dengan semakin asiknya topik obrolan, saat itu juga Edo datang, tangannya melambai memanggil Ala. Ala yang melihatnya segera pamit kepada teman-temannya, kemudian mengikuti Edo ke dalam kelas. Edo menepuk kursi sebelahnya seakan menyuruh Ala duduk di sebelahnya.
Ala duduk di kursi sebelah Edo. "Dah selesai volinya, hm?" tanya Ala.
"Sudah, tapi kaki Dodo sakit," jawab Edo dengan lesu.
"Kenapa kok sakit? Dodo habis jatuh?" tanya Ala lagi dengan nada lembut.
"Iya, terus kepentok batu. Ala harus marahin batunya, nakal dia," Ala terkekeh mendengar penuturan kalimat Edo yang seperti anak kecil.
"Iya, nanti aku marahin ya. Diobatin dulu yuk kakinya," ajak Ala.
"Gak mau, kaki Dodo gak luka Ala... Dodo masih bisa jalan, tapi pincang sih," Ala menghela napas kemudian tersenyum. Pandangannya malah salah fokus dengan tangan kiri Edo, kemana perginya gelang hitam itu? Apakah Edo sudah melepasnya?
"Ala belum pindah rumah? Kapan pindahnya?" tanya Edo.
"Hari ini aku pindah, nanti aku kasih tahu alamatnya ya," jawab Ala.
"Oke, Ala. Yeay! Habis ini Dodo bisa main ke rumah Ala," Edo tertawa riang, Ala pun ikut tertawa sampai tawa keduanya reda.
"Dodo, Ala ke depan dulu ya, boleh?" tanya Ala, Edo menganggukkan kepala.
Setelah mendapat jawaban dari Edo, Ala langsung keluar kelas. Ia duduk di samping Laila kemudian berbisik.
"Gelangnya Edo udah dilepas," bisik Ala.
"Hah? Lo serius?" pekik Laila yang membuat teman-teman di sekitarnya terkejut.
Melihat reaksi teman-temannya, Laila menyengir kuda. "Maaf guys,"
"Beneran dilepas, Al?" tanya Laila kali ini dengan berbisik.
"Iya, gak tahu si memang dilepas atau ketinggalan, dilihat aja seminggu ke depan." Jawab Ala.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻
Hai-hai para readersku...
Gimana nih part tujuh belasnya?
Semoga kalian suka yaaa😻
❤Terimakasih sudah mampir❤
Silakan meninggalkan jejak👣—see u di part selanjutnya—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Edo
Teen FictionKehidupan seorang gadis yang harus menjalani masa abu-abu putih di sekolah yang tidak ia inginkan. Namun siapa sangka, setelah masuk ke sekolah tersebut banyak hal yang tidak terduga datang ke kehidupannya. Bahkan ia memiliki kekasih yang tidak pern...