𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II

021

──· 。ﾟ☆: *.☽ .* :☆ﾟ. ──

"Ini kucing mu."

Kedua mata Auretta berbinar saat melihat kucing yang Draco bawakan untuk hadiah nya.

"Wah, kucing nya sangat lucu." Ucap Scorpius.

Auretta mengangguk. "Apa dia tidur?" Tanya gadis itu, melihat sang kucing yang berada di dalam kandang.

Draco mengangguk. "Dia memang suka tidur. Jadi, kau ingin memberikan namanya apa?" Tanya Draco.

Auretta tersenyum senang. "Sleepers, karna dia suka tidur." Jawab Auretta.

Draco tersenyum dan mengacak-acak kepala anak perempuan sebelum pergi dari sana. Auretta dan Scorpius bermain dengan Sleepers setelah itu, walaupun kucing jantang berbulu abu-abu itu membutuhkan adaptasi di tempat baru, tapi Scorpius dan Auretta menyukai nya.

Auretta akan membawa Sleepers ke Hogwarts.

"Siapa nama kucing nya, Auretta?" Tanya Carmen setelah melihat sepupunya memasuki kompatermen sambil membawa kucing.

Tahun ke-enam di Hogwarts akan di mulai hari ini. Auretta dan Scorpius harus kembali ke Hogwarts. Dan di sinilah dirinya, duduk satu kompatermen bersama Glass dan Carmen.

"Namanya Sleepers." Jawab Auretta.

Glass mengambil alih Sleepers dan mengelus bulu kucing jantan itu yang langsung tertidur dipangkuan nya. Carmen dan Glass sangat gemas melihat Sleepers, Auretta membiarkan saja mereka bermain dengan kucing barunya.

"Siapa yang menjadi Head boy and head girl tahun ke-tujuh, Carmen?" Tanya Auretta penasaran.

Carmen menatap sepupunya. "Ku dengar Head girl nya anak Hufflepuff dan head boy nya Kalias." Jawab Carmen.

Auretta menaikkan alisnya. "Kai tidak bercerita jika Kalias menjadi head boy." Gumam Auretta.

"Bagaimana hubungan mu dan Ernest?" Tanya Glass penasaran.

Auretta mengedikkan bahunya. "Biasa-biasa saja, tidak ada istimewa." Jawab Auretta sambil menghela nafas panjang. "Kakek selalu bertanya hal yang sama dan membuat ku muak."

"Kakek mu terlalu terburu-buru sebenarnya." Ucap Carmen.

Glass mengangguk. "Jika ada masalah, kau bisa cerita pada kami. Oke?"

Auretta tersenyum dan mengangguk. "Iyaa Glass, aku akan berceritaa." Ucapnya membuat Glass dan Carmen tersenyum senang.

Singkatnya mereka bertiga telah sampai di Hogwarts. Dan Sleepers menghilang.

"Kita harus mencarinya di luar." Ucap Carmen dengan kedua tangan berada di pinggang. Wajahnya terlihat kelelahan setelah mencari Sleepers di dalam asrama.

Glass mengangguk setuju lalu menatap Auretta yang berekspresi sedih. "Sleepers pasti ketemu. Ayo mencarinya di luar." Ajak Glass menepuk punggung Auretta.

Auretta mengangguk. Mereka bertiga keluar dari asrama untuk mencari Sleepers. Auretta akan mencarinya di lantai pertama, sementara Glass akan mencari nya di luar, dan Carmen di lantai kedua.

Sleepers bukanlah barang yang bisa ditemukan menggunakan mantera. Dan itu membuat Auretta tambah khawatir. Sleepers adalah hadiah yang Draco berikan, bagaimana reaksi pria itu setelah tahu Auretta menghilangkan hadiah yang ia berikan dua hari yang lalu?