──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──"Sial, sial, sial!"
Umpatan itu selalu terdengar di common room slytherin. Orang-orang yang berlalu lalang tak berani menegur gadis pemilik rambut platinum blonde panjang yang tengah duduk di atas sofa sambil memegang perut nya.
Malam nanti yule ball atau kita sebut pesta dansa akan di lakukan. Dan kesialan atau entah kebahagiaan menimpa Auretta, gadis itu datang bulan.
"Apa kakak baik-baik saja?" Suara laki-laki menyapa nya. Auretta mengangkat kepala, menatap Scorpius dan Albus yang berdiri di sebelahnya.
"Aku baik." jawab Auretta memaksakan senyum nya.
Scorpius menatap kakak nya curiga, merasa ada yang aneh. Ia pernah melihat kakak nya begini saat di rumah, tapi dia sama sekali tak tahu penyebab nya.
"Kakak mu seperti nya sakit perut." Bisik Albus, manik emerald nya mengarah pada tangan Auretta yang melingkar di perutnya sendiri.
Scorpius mengikuti arah pandangan Albus dan kembali menatap wajah Auretta yang seperti tengah menahan kesal dan sakit, bibir tipis itu tak berhenti-henti nya bergumam.
"Mau ku antar ke hospital wing? Kakak seperti nya sakit perut." Kata Scorpius.
Auretta tersenyum senang. Ah, dia benar-benar beruntung mendapatkan seorang adik seperti Scorpius yang sangat baik hati dan pengertian. Gadis itu menganggukkan kepalanya. Scorpius meraih tangan sebelah kanan Auretta, sementara tangan sebelah kiri gadis itu berada di perutnya, masih melingkari. Albus berdiri di samping kanan Scorpius dan di sebelah kiri Scorpius ada Auretta menahan sakit nya.
"Minum itu, perut mu akan merasa baikan, dear." Madam Pomfrey berucap, memberikan Auretta satu gelas berikan obat.
Mereka bertiga sudah sampai di hospital wing. Auretta di baringkan di atas ranjang, di beri obat oleh Madam Pomfrey yang tersenyum tipis setelah itu meninggalkan ketiga nya saat Auretta telah mengucapkan terimakasih.
"Apa kakak akan baik-baik saja?" Tanya Scorpius khawatir.
"Aku tidak apa-apa, Scorpius. Dan jangan beritahu ini pada Ayah." Ucap Auretta memperingati.
Scorpius menyerit heran. "Kenapa?" tanya Scorpius. Albus di sebelahnya menyenggol, membuat pemilik mahkota platinum itu menoleh pada temannya.
"Setiap bulan perempuan seperti ini, nama nya datang bulan, perut mu akan menjadi sakit dan mood berantakan." Kata Albus. Manik kelabu Auretta bersinar.
"Dari mana kau mengetahui nya?" Tanya Auretta. Walaupun sama-sama Potter, tapi Albus terlihat sangat berbeda dengan James, dia terlihat lebih dewasa dari pada kakak nya sendiri.
"Eum .." Albus mengusap leher belakang nya. "Roxanne sering mengalami nya saat kami berkunjung kerumah Paman Ron. Dan Bibi Hermione memberitahu ku saat Roxannae marah padaku karna aku memegang kucing nya."
"Ah, Weasley .." Gumam Auretta mengangguk-angguk mengerti. Senyum manis kembali terbit.
"Aku sudah mendingan, jadi pergi lah ke kelas kalian, kalian ada kelas, kan?" Dia membetulkan posisi nya. Duduk. "Ayah tidak akan senang jika kau bolos, Scorpius."
Scorpius menyengir kuda. "Baik, baik." kata nya.
"Jika Glass atau Carmen bertanya tentang ku, bilang aku ada di sini."
"Iya, kakak." Scorpius pamit pada Auretta dan berkata jika dia akan berkunjung lagi untuk memastikan keadaan kakak satu-satunya, Albus juga ikutan pamit dengan gugup dan menyusul Scorpius yang lebih dahulu keluar dari hospital wing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II
Fantasy[[ 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐒𝐢𝐫𝐢𝐮𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐞𝐫𝐚 𝟐𝟎𝟏𝟒 ]] "Aku Malfoy, Potter. Jangan suka pada ku." "Apa masalahnya? Nanti akan ku buat nama mu menjadi Potter." 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭𝐞𝐝 : 160924 𝐟𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 : ? [[ 𝑁𝑒𝑥𝑡 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 || 𝐽.𝑆...