042

662 117 21
                                    

vote yeaaa, karna kalau vote nya udah 100, aku langsung gas ngetik lagi buat update secepatnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Auretta berdiri dengan gelisah di kantor McGonagall, ia tak mampu mengangkat kepalanya. Di ruangan itu, Harry Potter telah sampai untuk menunggu kabar tentang Albus dan Scorpius yang menghilang entah ke mana. McGonagall berusaha tetap tenang, tetapi wajahnya menunjukkan kecemasan yang mendalam.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan Draco Malfoy melangkah masuk dengan langkah cepat dan penuh amarah. Pandangannya langsung tertuju pada Auretta, matanya menyala dengan kemarahan yang hanya sesekali terlihat. Begitu dia melihat wajahnya, tidak ada yang bisa menahan ledakan emosinya lagi.

“Auretta!”

Seru Draco, suaranya menggema, dingin dan tajam.

“Kau punya satu tanggung jawab: menjaga adikmu! Dan sekarang, dia bersama Albus, hilang entah di mana. Bagaimana kau bisa seceroboh ini?”

Auretta terdiam, merasa dadanya sesak. “Ayah, aku.. aku tidak tahu Scorpius menghilang, dia ada di kereta saat─"

“Tidak tahu?” Draco memotong dengan suara yang bergetar. “Kau bertanggung jawab atas keselamatan Scorpius, Auretta! Apa yang sedang kau pikirkan?”

Harry yang berada di sana mencoba menenangkan situasi. “Draco, kita semua menginginkan anak-anak kita kembali dengan selamat. Menyalahkan Auretta tidak akan membantu.” Ucapnya mencoba untuk menjadi satu-satunya pria dewasa yang waras di sini.

Draco berbalik ke arah Harry, ekspresinya dingin. “Potter, kau tidak paham. Ini bukan sekadar kecelakaan. Ini adalah kelalaian. Anak-anak kita ada dalam bahaya karena ketidakhati-hatian!”

James berdiri di dekat ayahnya, melihat Auretta yang menunduk penuh rasa bersalah. “Ini juga bukan kesalahan Auretta, ini murni karna kecelakaan,” Ucap James, mencoba menengahi dengan suara pelan.

Namun Draco tetap fokus pada putrinya. “Aku sudah memperingatkanmu, Auretta. Scorpius membutuhkan perlindungan, lebih dari yang kau sadari. Tapi kau malah mengabaikan itu!”

Auretta akhirnya mengangkat wajahnya, matanya berkaca-kaca. “Aku berusaha, Ayah. Aku tidak pernah ingin ini terjadi.” Ucapnya dengan suara bergetar.

McGonagall melangkah maju, mencoba mengambil alih situasi. “Draco, semua ini terjadi di bawah pengawasanku. Saya juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”

Draco menghela napas, tetapi kemarahan di matanya tidak mereda. “Profesor, maafkan saya. Tapi ini masalah keluarga kami, dan Auretta yang seharusnya lebih berhati-hati.”

Auretta merasa hatinya remuk, mau 1000 orang pun menjelaskan pada Draco jika itu bukanlah kesalahan Auretta, Draco tidak peduli dan akan tetap menyalahkannya Auretta. Di matanya, jika Scorpius tergores sedikitpun, tetap Auretta yang akan salah.

Auretta sudah lama menahan ini semua. Ia sudah lama merasakan ketidakadilan ini. Semenjak Scorpius lahir, semenjak ibunya meninggal. Semua perhatian Draco, semua kasih sayang yang Draco berikan padanya langsung berpindah pada Scorpius.

Auretta tidak pernah lagi di lirik setelah itu.

Ia hanya alat untuk menjaga Scorpius.

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang