034

1.3K 176 18
                                    

vote gak !!ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ


Keesokan paginya, Auretta harus bersabar karna James tak kunjung bangun. Gadis itu sudah mengetuk ratusan kali pintu kamar James, tapi sang pemilik kamar tak juga membukakan pintunya.

Pagi ini mereka harus pergi ke St. Mungo's. Lagi pula ini sudah jam sembilan. Tapi James Sirius Potter belum tidur dari mimpinya. Jika tidak mengigat tentang peraturan yang mereka buat, Auretta sudah sedari tadi menghancurkan pintu kamar James dan membangunkan sang pemilik kamar dengan brutal.

TOK, TOK, TOK

"Potter bangun! Jika tidak aku akan pergi sendiri saja!"

CLEK

Setelah ia mengatakan itu pintu kamar James terbuka dengan cepat. Memperlihatkan James yang baru bangun tidur dengan rambut acak-acakan dan mengucek mata.

"Apa?" Tanya James lalu menguap.

"Kita harus pergi ke St. Mungo's. Kau niat pergi tidak sih?!" Marah Auretta, menatap James dengan malas.

Di sisi lain James tampak panik saat melihat Auretta. Gadis itu tampak manis dengan rok di atas lutut berwarna putih dan menggunakan cardigan pink. Rambut pendek nya di biarkan tergerai dengan poni yang di cepit sebelah kanan. Auretta seperti ngucapinnya selamat pagi.

"Cepat berpakaian, jika tidak aku akan pergi sendiri." Ucap Auretta lalu pergi ke common room.

James dengan secepat kilat bersiap. Pemuda itu menggunakan celana panjang berwarna hitam dan sweater berwarna coklat gelap. Cuaca hari ini tidak dingin dan tidak pula panas, sedang musim gugur.

Auretta dan James ber-Apparate untuk sampai ke St. Mungo's. Keduanya pandai melakukan itu karna di tahun ke-enam sudah diajarkan. Walaupun terkadang membuat pusing dan perut mules ingin muntah karna terus menerus ber-Apparate.

"Hai, Auretta. Kau tampak baik." Ucap Henry saat Auretta duduk di hadapannya.

Auretta tersenyum tipis. Walaupun ia terlihat tenang, tapi jantung nya selalu berdebar kencang jika bertemu Henry. Gadis itu masih takut.

"Hai juga, James. Kau menemani Auretta lagi hari ini?" Ucap Henry menoleh pada James yang duduk di sebelah Auretta.

James tersenyum. "Iya, sir. Kami menjadi head boy and head girl di Hogwarts. Dan profesor McGonagall menyuruh ku menemani Auretta." Jawab James.

Henry menganggukkan kepalanya sambik menulis sesuatu di buku catatannya. "Baiklah. Apa bulan ini kau ada kambuh?" Tanya Henry pada Auretta.

Auretta menggeleng. "Tidak, sir. Tapi aku sedikit cemas akhir-akhir ini," Jawab Auretta.

Henry terlihat bingung, begitu pula dengan James.

"Kenapa?" Tanya Henry.

"Sepertinya karna N.E.W.T. Itu sama saat O.W.L. Aku selalu takut." Jawab Auretta.

Henry tersenyum mendengarnya. "Itu wajar karna ujian menang sangat menegangkan. Tapi kau tetap harus tenang menghadapinya. Karna memikirkan kecemasan-kecemasan yang berlebihan itu tidak baik juga. Aku tahu kau bisa melakukannya."

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang