![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Malam itu, Sane tak bisa tidur.
Apa yang terjadi padaku?
Remaja itu menggulingkan tubuhnya ke kanan. Menghadap dinding.
Apa karena itu, Dio jadi marah kepadaku? Rasanya ... seperti bukan aku.
Suara dengkuran terdengar. Angelo tidur sambil mengorok.
Aku–
"Sane, kau belum tidur?" suara Angelo mengagetkannya.
Sane terkejut. Lantas membalik badan.
"K-kau belum tidur?" tanyanya.
"Senjata tidak tidur. Cuman, kau pasti sulit tidur kalau ada yang mengawasi. Makanya, aku ikut tidur-tiduran."
Hmm, Sane bergumam pelan.
"Apa aku mengganggumu?"
"Ti-tidak kok," jawab Sane sambil berguling.
Angelo menopang kepalanya dengan kedua tangan. "Karena kau tidak bisa tidur, bagaimana kalau kita bermain tebak-tebakan?"
"Tebak-tebakan apa?"
"Jadi gini–" ucapan bocah itu terhenti. Ia berpikir.
Angelo tersenyum. "Kira-kira, besok ada misi apa?" tanyanya kemudian.
"Itu bukan tebak-tebakan," protes Sane.
"Besok hari Minggu, kan?" Angelo memastikan. "Kau libur. Pasti ada banyak misi. Lagipula, misi kita belum sepenuhnya selesai."
"Apa maksudmu?"
Tak terdengar jawaban.
Lama menunggu dalam sunyi, Sane memejamkan mata. Remaja itu harus tidur.
-
Sinar matahari menembus jendela yang terbuka lebar.
Sane menggosok mata. Sejenak, lupa olehnya bahwa Angelo menginap di kamarnya, jika seruan bocah itu tak terdengar beberapa saat kemudian.
"Oh, kau sudah bangun!"
"Y-ya."
Sane turun dari tempat tidurnya. Remaja itu melipat selimut dan menyusun bantal guling dengan rapi.
"Sane, apa yang biasanya kau lakukan saat liburan?" Angelo memulai percakapan di pagi itu.
Sane terdiam agak lama, sebelum menjawab.
"Biasanya, teman-teman ada yang jalan-jalan ke restoran, ke tempat wisata, ke mall, ke–"
"Bukan teman-teman. Tapi kau," Angelo menekankan.
Sane menggeleng. "Aku ... aku tidak melakukan apa-apa." Malu juga ia mengakuinya. Tak satu pun ada yang mengajak remaja itu.
Sane duduk di hadapan meja belajarnya. Buku catatannya terbuka ke sembarang halaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monumen Kubus
AdventureSane Enesta adalah seorang siswa SMA biasa. Ia tidak populer, tidak pula mencolok. Satu-satunya kelebihan yang ia miliki adalah selalu mendapatkan nilai bagus. Namun, bagi Sane yang pesimis, apalagi fakta bahwa SMA Pelajar Nasional adalah sekolah el...