Bab 16

3 1 0
                                    

Empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empuk.

Angelo membanting badan ke singgasananya yang seperti sofa.

Kenapa aku dipanggil ke sini? batinnya.

Kau penasaran? sebuah suara lain yang lebih berat terdengar.

Kabut keabu-abuan mengepul dari setiap sudut ruangan. Kabut itu mengurung Angelo layaknya penjara.

Tuan Enesta? Maafkan atas kelancangan saya, Angelo bersimpuh di atas sofa.

Ha-ha-ha, suara berat itu tertawa.

Kenapa Tuan Enesta memanggil saya?

Kau aneh. Saat bersama Sane, kau biasa memakai panggilan "kau aku". Tapi saat bersamaku, kenapa kau malah memakai "Anda saya"?

Saya begitu menghormati Anda, Tuan Enesta, Angelo gemetar. Ironi. Takut akan sosok yang tak kasat mata.

Misi ini adalah penting, demi keberlangsungan dunia. Apa yang dilakukan Ryan dan Frank telah menyalahi aturan kita.

Ya, saya tahu.

Sebutkan! perintah suara Tuan Enesta.

Satu! Penjaga dan senjata dilarang ikut campur urusan yang mengubah sejarah.

Dua! Penjaga dilarang pergi ke zaman lain tanpa seizin Tuan Enesta.

Tiga! Mengabaikan misi dari Tuan Enesta adalah pelanggaran berat.

Sambil menyebut aturan itu satu per satu, Angelo menuding ke langit-langit hitam.

Bagus, agaknya suara Tuan Enesta merasa puas. Tidak ada yang tahu. Sosok suara itu tak berekspresi. Datar.

Demi itu, kata suara Tuan Enesta akhirnya, aku akan memberimu bantuan lebih. Pertama–

Bunyi gemerincing memecah keheningan.

Setumpuk koin emas dan berlembar-lembar uang kertas duduk di pangkuan Angelo.

"Uang!" bocah itu berseru senang.

Gunakan uang itu untuk membayar jasa samurai yang telah membantu kalian, kata suara Tuan Enesta.

Siap. Lalu, yang kedua–

Kabut bergerak pelan. Membentuk formasi seperti dua dinding yang saling berhadapan.

Bayangan samurai berzirah lengkap bermunculan dari kedua sisi dinding, seolah hendak menyerbu satu sama lain.

Sementara bayang-bayang itu muncul, suara Tuan Enesta terdengar. Aku akan memberimu petunjuk.

Sesosok samurai yang berbeda berdiri di antara bayang-bayang samurai itu. Wajah dan pakaiannya tampak lebih jelas.

Takayuki, Angelo menahan nafas.

Kemudian, api biru melahap bayang-bayang samurai itu, menyisakan Takayuki seorang diri.

Monumen KubusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang