- Pesantren

368 17 0
                                    

"Assalamualaikum"
Ahlan wasahlan
Happy reading guys!!

*
*
*

Matahari terbit dari sebelah barat. Sinar nya menyorot ke seluruh pelosok, banyak nya orang-orang melakukan aktivitas masing-masing nya.

Gadis yang masih enggan untuk bangun dari tidur nya. Yang masih memakai selimut Kesayangan.

"Bun, kisya belum bangun juga, ini udah siang lho. Emang nya dia enggak ke sekolah?." Tanya Ervan kepada bunda nya yang kini sedang menyajikan makanan di atas meja makan. "Dia enggak ke sekolah." sahut sang bunda."Hah! Kenapa?." kaget Ervan.

"Kisya akan di masukkan pondok ayah sedang mengurus surat pindah nya." Lerai sang bunda. "Oh, gitu... Bagus lah kalau gitu, biar enggak jadi anak bandel dia sering bolos bun, di saat jam pelajaran nya tadi guru bk. Nya telpon." Ucap Ervan, "Iya, mangka nya Bunda juga setuju apa kata ayah kamu kalau kisya akan di pindah kan ke pesantren."

"Yasudah makan dulu, bunda mau panggilin Kisya dulu. Dasar kebo jam segini belum bangun." ucap bunda Fatimah yang berjalan menuju kamar anak bungsu nya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Kisya, bangun nak sarapan nya sudah siap. Bunda tunggu di bawah!." Ucap sang Bunda di ambang pintu.

Kisya terbangun sambil mengerjap-ngerjapkan mata nya. "iya bun, duluan saja." sahut Kisya yang masih belum terkumpul nyawa nya.

.....

Setelah sarapan tadi pagi Kisya sudah rapih dengan seragam sekolah nya. Kini ia akan berang Kat sekolah. "Kisya." panggil sang bunda. Kisya menoleh ke arah sang bunda. "iya bun?." Tanya kisya. "kamu jangan kesekolah." ucap sang Bunda mencegah sang anak untuk pergi.

Kisya mengerutkan kening nya. "Lah, kenapa bun?." Tanya Kisya."kamu itu sudah tidak bersekolah di sana lagi kisya." lagi-lagi Kisya di buat binggug. "Ah, Bunda bohong aja enggak mungkin kisya enggak sekolah," sahut kisya percaya diri bahwa ini hanya candaan sang bunda. "Bunda enggak bohong sayang, kamu hari ini akan masuk pesantren, ayah mu sudah memindahkan mu. Jadi siap-siap bentar lagi kita berangkat." Lerai sang Bunda sambil mengulam senyum nya.

Kisya tergejolak kaget apakata nya PESANTREN? "Enggak Kisya enggak mau masuk pesantren TITIK! ." Ujar nya yang menolak permintaan sang ayah dan juga bunda nya. "ini yang terbaik buat kamu sayang.. Bunda jamin kalau kamu masuk pesantren kamu bakal jadi anak yang sholihah memang nya kamu enggak mau ngsih mahkota buat bunda nanti.." Bunda Fatimah mengelus pucuk Kepala sang anak.

Kisya masih Kekeh dengan ke putusan nya bahwa ia tidak mau masuk pesantren." pokok nya Kisya eng-- . " Belum selesai meneruskan ucapan nya, Ayah Fadlih datang menghampiri istri dan juga anak bungsunya." Assalamualaikum."

"wa'alaikumsalam," jawab mereka berdua, "Gimana yah, semua nya sudah beres?." Tanya Fatimah kepada suami nya. "Alhamdulillah, sudah."

Fatimah mengulum senyum. "Alhamdulillah, ya sudah Nak sekarang kamu siap-siap kita berangkat nya sekarang. Kan lebih cepat lebih baik." ujar sang bunda.

Kisya hanya menatap malas kedua orang tua nya. "Kisya enggak mau ke pesantren," Kekeh Kisya tetep pada pendirian nya. "oke, kalau kamu enggak mau ayah akan sita semua fasilitas kamu. Mobil, motor, handphone, uang dan semua nya,jadi gimana mau apa enggak?."

HABIBI DAN HABIBATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang