Setelah beberapa hari Kisya sudah mulai pulih, meskipun begitu tetap saja ada yang belum pulih. Yaitu dengan sikap gus Azlam yang sekarang justru bertambah cuek dan dingin kepada Kisya.
Di dapur ndalem nampak nya Kisya sedang memasak bersama bunyai khodijah. Tak butuh waktu lama masakan mereka pun sudah siap di sajikan.
Kyai Ja'far yang baru saja pulang dari kajian nya. di susul oleh gus Azlam di belerang nya.
"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam." jawab Bunyai khodijah dan juga Kisya.
Kisya kembali ke dapur untuk mengambil piring, namun tak sengaja berpapasan dengan GUS Azlam.
"Gus" panggil Kisya pelan nihil tidak ada respon sama sekali oleh gus Azlam.
Kisya berdecak, beberapa minggu ini Kisya selalu saja di Cuekin. Mereka berbicara jika ada hal yang ingin di bicarakan saja.
"Gus Azlam ko beda ya" menolong Kisya sambil melihat punggung gus Azlam.
Gus Azlam mengambil minum lalu meneguknya yang menghilangkan dahaga haus nya.
Prang.
Suara pecahan piring, Kisya yang tak sengaja menjatuhkan Sontak langsung memumuti semua belahan piring yang pecah itu.
"Jangan di lanjutkan" ucap gus Azlam mencegah Kisya memumuti pecahan piring.
Kisya mendongak kearah gus Azlam"Maaf, gak sengaja mecahin"tutur Kisya dengan nada lesunya.
Gus Azlam mengangguk, lalu ia berjongkok berhadapan dengan Kisya.
"Biar saya saja, kamu tidak perlu membersihkan ini semua."
"Hati-hati, takut kena pecahannya" ucap Kisya melihat linu gus Azlam yang sedang memumuti nya.
"Sshh.."
"Noh kan, berdarah. Baru aja di bilangin" omel Kisya ketika melihat tangan gus Azlam yang terluka.
"Tidak parah, tidak perlu cemas"
Kisya memutar bola matanya malas"Siapa juga yang cemas, geer" ucap Kisya menutupi rasa kasihan nya kepada gus Azlam.
"Udah guss, biar aku aja. Mending obatin sana luka nya," ucap Kisya.
Gus Azlam berdiri dan langsung pergi begitu Saja tidak menghiraukan Kisya.
Kisya yang Melihatnya justru malah geram sendiri.
"Nyesel gue nikah ama lo, kalau bukan karna itu," gumam Kisya.
___00___
Kisya kini sedang berada di kelas nya sambil termenung menatap luar jendela, sambil memainkan pulpen nya.
"Assalamualaikum," salam gus Azlam memasuki kelas nya.
"Wa'alaikumsalam," jawab semua santri putri di sana.
Kisya menatap gus Azlam sinis, entahlah Kisya sangat kesal sekali dengan suaminya ini.
"Kaifa haluk?" tanya gus Azlam.
"Alhamdulillah, khoir" jawab mereka semua terkecuali Kisya.
Gus Azlam yang tak mendengar suara cicitan Kisya mengerinyit, kenapa tiba-tiba istrinya menjadi pendiam begini.
"Silahkan berdoa dahulu,"
Séla beberapa menit doapun selesai l, langsung saja Gus Azlam memulai pembelajaran hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/337293524-288-k940123.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIBI DAN HABIBATI
Roman pour AdolescentsMenceritakan kisah Kisya Al adibah seorang santriwati bandel, seringkali mendapat ta'ziran ntalah gadis itu tidak ada kapok-kapok nya. Namun, di sebuah pondok pesantren ada sosok sepasang pemuda tampan. Hingga di salah satu dari mereka mengkhitbah...