-Lamaran

194 12 0
                                    

Selamat membaca 🤗

...

Kisya kini sedang bercermin menatap wajah nya di pantulan cermin itu.

"Em.. Ada yang kurang gak yah?" tanya nya pada diri nya sendiri.

"Kek, nya udah pas deh. Ya udah deh tinggal Capcus aja" lalu ia mengambil tas nya.


Kisya keluar kamar nya lalu ia pergi menemui bunda dan Ayah nya yang sedang menonton tv di ruang tengah.

"Ayah. Kisya mau pergi boleh gak?" Tanya Kisya yang mendekati sang ayah.

"Kemana?"

"Kisya mau ketempat biasa yah, bolehkan.. Please"

"Ya sudah ayah ijin kan. Tapi pulang nya jangan terlambat dari jam 10. Karna bakal ada tamu"

"Iya.. Kalau gitu Kisya Pamit, Assalamu'alaikum" lalu Kisya menyalimi tangan kedua orang tua nya.

Danau

"Udah lama gue gak kesini. Kangen banget deh" ucap Kisya sambil menghirup udara segar danau di pagi hari ini.

"Kisya, itu Kisya kan?" gumam seseorang.

"iya bener itu Kisya, dia balpon"

"Woii! Kisya!" teriak Daisyah dari sebrang sana sambil melambaikan tangan dan berlari menuju Kisya yang sedang duduk di rerumputan hijau.

"Ape? Jangan teriak-teriak kuping gue gak budeng kok" ucap Kisya.

"Sumpah gue kangen lo banget.."

"Dih alay. Gimana kabarnya?"

"Baek, lo?"

"Sama, oh iya lo ngapain disini. Tumben banget?"

Lalu Daisyah menatap air danau itu dengan sedih"Bener kata lo sya. Disini bisa bikin kita tenang. Mangka nya tempat ini jadi favorit gue "

"Lo ada masalah apa. Kaya nya lo lagi gak baik baik aja deh"

Daisyah membuang napas nya gusar"Mama papa gue mau cerai sya" lirih nya.

"Cerai?"

"iya. Gara gara papa gue selingkuh sama temen mama gue sendiri, asli gue kasian banget sama mama gue. Pasti dia merasa terpukul banget karna udah di khianati sama papa gue"

"Yang tegar ya, gue tau pasti ini berat buat lo kan? . Kalau hati lo sedih, gelisah coba baca AL- Qur'an, gue jamin! Pasti lo nanti merasa lega"

"Bener kata lo sya. Makasih yah, udah mau jadi temen curhat gue"

"Sans aja, kaya sama siapa aja" kekeh Kisya lalu melirik jam yang berada di pergelangan tangan nya.

"Em,, Syah. Gue pulang duluan ya, gue gak bisa lama lama di sini" pamit Kisya yang beranjak pergi.

"Ya udah. Hati hati ya"

"iya"

Di pesantren Ibtidaniyah al-furqan nampak sekali banyak mempersiapkan berbagai macam pastel.

"Ciee..yang mau nge khitbah anak orang" goda gus Azlam kepada gus Azra.

"Apa sih zlam, mangka nya sana cari calon. Iri kan?" ejek Gus Azra yang membuat gus Azlam yang tak terima.

"Dih. Siapa juga yang iri" elak Gus Azra.

"Udah bilang aja"

Fatimah yang merasa kesal yang mendengar perdebatan kedua putra nya yang tak hentipun menatap tajam kedua nya "Kalian ini Cepat masuk mobil. Nanti kita bisa terlambat" ucap umi Rahma

HABIBI DAN HABIBATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang