Nara menatap sendu temen teman nya, "Kalian percaya kan smaa gue?" tanya nya dengan suara perau.
Shean membawa Nara ke pelukan nya, "Kita percaya semua itu cuma fitnah" ujarnya sambil mengelus elus punggung Nara yang bergetar.
"Iyah kita tau lo bukan cewek kaya gitu" ujar Alexa dan di angguki yang lain.
"Lo tenang aja, lo gak sendiri kita masih teman lo jadi lo jangan beranggapan kita benci lo" ujar Arga menatap prihatin Nara.
"Jangan sedih nanti kita ikut sedih loh" hibur Mysha menatap sedih teman berantem nya yang sedang dalam keadaan kacau.
"kita akan bantu cari siapa orang yang berani fitnah lo" ujar Vano
"heeh urang oge nyaho lo henteu jiga kitu" sahut Efan.
(iya gue juga tau lo gak kaya gitu)
Nara tersenyum tipis, "makasih kalian udah percaya"
"Keep strong Nara"
<><><>
Nara menatap barang barang nya yang sudah berada di luar rumah, lalu menatap Orang tuanya, Abangnya yang udah pulang dan Lusi yang berada di balik jendela.
"Kenapa kalian keluarin semua barang barang Nara?"
Nara mengambil koper yang tergeletak aku menatap satu per satu mereka.
"kamu bukan lagi anggota keluarga ini, saya malu punya anak seorang jalang seperti kamu." ucap Ayah Nara sambil menatap datar Nara.
Deg
Air mata Nara jatuh lalu menatap nanar mereka.
"pergi kamu dari sini, jangan pernah nunjukin muka kamu lagi, saya muak" sentak Tari.
"pah mah.." bibir Nara terasa kelu.
"Abang.." panggil Nara pada Nichol yang diam menatapnya datar, lalu lagi lagi pergi dari sana dan masuk ke dalam.
"pergi!!!" bentak Tari lalu masuk kedalam rumah diikuti Ayah Nara dan mengunci pintu rumah.
Nara berjalan lalu menggedor gedor pintu rumah.
"Mah Pah Abang buka pintunya Nara bukan jalang Nara di fitnah, tolong percaya pada Nara, Nara gak pernah kata gitu" teriaknya sambil terus menggedor gedor pintu.
Setelah lelah, Nara berhenti lalu mengambil koper dan barang nya dan pergi dari sana sambil menangis meratapi hidupnya.
Nichol memandang sendu Nara dari balkon kamarnya,
"Abang bingung dek,itu benar atau tidak ,maaf Abang terlanjur kecewa"ucapnya tanpa sadar menitikkan air mata.
<><><>
Nara terus berjalan tanpa tujuan, ia memegang perutnya yang terasa perih, ia belum makan dari semalam.
Ia menatap jalanan yang sepi, dirinya bingung harus pergi kemana. Tabungan nya masih tersisa sedikit, ia akan mencari kontrakan untuk dia tinggal. Ia tidak mau membebani teman teman nya jika ia pergi ke rumah teman temannya.
Ia trus mencari kontrakan sampai akhirnya ia menemukan kontrakan yang menurutnya sederhana untuk dirinya sendiri.
Ia masuk kedalam setelah berbicara dan membayar kontrakan para pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret is Leader(End)
Acak[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Rayensyah leonard pratama, seorang cwok dingin,cuek, dan merupakan Ketua geng motor Drak Wolf, geng yang suka menolong tapi Kejam dan Sadis saat menghadapi musuhnya. Cwok yang gak pernah dekat dan peduli terhad...