MZ 9. Keinginan Genta

89 6 0
                                    

Larangan dari seseorang yang kita sayang, tak selalu buruk. Walau bukan hal yang kita mau.


=MOZZERLAN=

MZ 09. Keinginan Genta

=

Langkah Mozaya mesuk ke dalam rumahnya, setelah diantar Zerlan. Terlihat Genta yang tengah duduk santai menonton televisi, Mozaya pun menghampiri dan duduk di sebelahnya.

"Dad?"

"Hm?" Genta hanya berdehem, tanpa menatap Mozaya.

"Kenapa Daddy blokir kartu kredit aku?" Nampak wajah Mozaya yang menahan kesal. "Aku juga gak punya uang cash, sampai minjam ke teman."

Mata Genta melirik sebentar. "Selama kamu masih keluar-masuk club, minum-minuman, dan rokok. Selama itu pula Daddy tetap blokir kartu kredit kamu, Daddy hanya kasih uang cash perharinya hanya lima puluh ribu."

Mozaya menatap tidak percaya. "Dad? Kok gitu?"

"Kemarin malam, Daddy liat kamu mabuk, malah di bawa sama seorang lelaki." Mozaya langsung diam. Genta menatap Mozaya. "Kamu anak perempuan, Moza. Anak perempuan satu-satunya Daddy dan Mommy, gak sepantasnya kamu salah pergaulan begitu."

Mata Mozaya nampak menyorot tidak suka atas perkataan Genta. Tanpa sepatah kata lagi, Mozaya langsung melangkah pergi menuju kamarnya.

Genta pikir harus melakukan itu, agar Mozaya jera. Saat Mozaya tidak lagi tertangkap pada indra penglihatannya, Reyyand yang baru pulang, melintas tepat di hadapan Genta.

"Darimana kamu?"

Reyyand menatap Genta. "Main sebentar,"

"Jangan pikir ini hari libur, kamu lupa waktunya untuk belajar," omelnya. "Cepat masuk kamar, dan belajar yang rajin. Daddy akan masukan kamu ke fakultas kedokteran."

"Tapi, Dad-"

"Rey, sekarang!"

Kepala Reyyand menunduk. "Aku mau masuk ke fakultas teknik, Dad."

Reyyand menatap Genta sebentar, lalu kakinya melangkah ke kamar untuk belajar, sesuai apa yang Genta perintahkan.

Setelah melihat Reyyand yang sudah masuk ke dalam kamarnya, tiba-tiba Genta merasakan nyeri pada dadanya.

Sedangkan di kamar Mozaya, ia sedang merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar. Memikirkan semua ucapan yang baru saja Genta katakan.

Ting!

Mendengar suara notifikasi pesan dari ponselnya, Mozaya cepat melihatnya.

Zerlan:
Kamu gapapa?

Dahi Mozaya berkerut, sembari membalas pesannya.

Mozaya:
Emangnya gue kenapa kak?

Zerlan:
Gapapa.

Melihat jawaban Zerlan, mulut Mozaya mencibirnya. "Kayaknya dia yang perlu dipertanyakan."

Ting!

Kyla:
Moza, ntar malem nongkrong

Mozaya:
Berdua?

Kyla:
Yoi, gimana?

Mozaya:
Ayo, tapi gue gak ada duit
Kartu kredit gue di blokir bokap. Mana sehari cuma dapet jatah 50 ribu, bisa beli apaan?

MOZZERLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang