Untuk apa kamu tersenyum, hanya karena ingin menutupi luka?
•
=MOZZERLAN=
•MZ 15. Fakta Lain
=
Pagi ini cukup cerah, Mozaya sudah siap dengan seragamnya. Ia akan berangkat dengan Reyyand kali ini, karena mobilnya yang masih di bengkel. Mozaya menghampiri Reyyand yang masih sarapan, ada Genta juga Jennah.
"Sarapan, Kak," tawar Reyyand, saat melihat Mozaya di sampingnya.
Mozaya menggeleng, "Gue tunggu di depan."
"Kamu masih melanggar aturan Daddy?" Tanya Genta, sebelum Mozaya pergi.
"Gak, Dad." Jawabnya, yakin. Lalu tersenyum menatap Genta. "Mau buka blokiran kartu aku?"
"Oke, Daddy akan buka kembali kartu kamu," senyum Mozaya mengembang senang. "Tapi kalo Daddy liat kamu berulah lagi, Daddy akan ambil semua yang Daddy kasih. Deal?" Tantang Genta. Mozaya mengangguk yakin.
"Deal!"
Mozaya segera memeluk Genta dari samping, "Terimakasih, Daddy!"
"Daddy tau, kamu anak baik," ucapnya, mencium pipi Mozaya.
"Ayo, Kak. Aku udah selesai," ajak Reyyand, bersiap untuk berangkat ke sekolah. "Mom, Dad, aku berangkat dulu."
"Bye, Mommy and Daddy!" Seru Mozaya yang teramat senang.
"Hati-hati, Sayang!" Jennah berteriak, saat mereka sudah menjauh.
"Daddy akan terus pantau kamu, Mozaya," gumamnya.
Reyyand sedang bersiap diatas motornya, Mozaya dapat notifikasi bahwa mobilnya sudah siap di bawa. Betapa bahagianya Mozaya, bahkan ia terus tersenyum saat ini.
"Rey, pulang sekolah bisa anter gue ambil mobil di bengkel?" Tanyanya, sembari naik kearas motor Reyyand.
"Bisa, Kak. Nanti pulang sekolah langsung ke bengkel," jawabnya, Mozaya langsung memeluk Reyyand dengan erat.
"Ada untungnya juga punya adik, terimakasih!"
Kepala Reyyand menggeleng, Mozaya nampak berbeda hari ini, bahkan ia pun ikut tersenyum mendengarnya. Reyyand melajukan motornya, meninggalkan pekarangan rumah.
Saat hampir sampai di depan gerbang perumahannya, ada pengendara motor berlawan arah. Nyaris bertabrakan.
Sret!
Reyyand tiba-tiba mengerem motornya, Mozaya yang ia bonceng pun kepalanya sampai terkena helm yang dipakai Reyyand.
"Aduh! Lo kalo nyetir yang bener!" Maki Mozaya, masih belum mengerti apa yang baru saja terjadi.
Kepala Reyyand langsung menoleh ke belakang. "Maaf, Kak. Itu ada orang yang tiba-tiba berhenti di depan aku,"
Jari Reyyand menunjuk pengendara yang berada di depannya. Mozaya segera mengikuti arah yang ditunjuk Reyyand.
Si Pengendara motor tersebut membuka helmnya, dan tersenyum manis pada Mozaya. "Selamat pagi, cantik."
Mata Mozaya menyorot tajam. Melihat wajahnya saja, mampu membuat Mozaya ingin muntah, apalagi dengan rayuan manisnya.
Tangannya menepuk bahu Reyyand. "Lanjut jalan aja, Rey."
Dibalas anggukan oleh Reyyand, dan sedikit membelokan motornya agar menghindari orang gila itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZZERLAN
Teen FictionTengah menikmati kepulan asap rokok yang keluar dari mulutnya, sembari melamun menikmati suasana malam yang dingin nan hening. terdengar pesan masuk dari ponsel dia tas meja tersebut. Ting! Moza: Kak, motornya udah bisa diambil besok Zerlan: Oke. Bi...