MZ 12. Kesambet Cinta

80 6 0
                                    

Cinta memang tidak direncanakan kapan ia akan datang dan singgah, kita hanya berjalan mengikuti takdir yang sudah di tentukan.


=MOZZERLAN=

MZ 12. Kesambet Cinta

=

Pagi ini, nampak Zerlan yang tengah berjalan sendiri melewati koridor kampus untuk menuju ke kelasnya. Ranan yang berada tepat dibelakangnya pun segera menyamakan langkah Zerlan.

"Woi!" Ranan merangkul bahu Zerlan. "Gimana keadaan cewek lo?"

Dahi Zerlan berkerut, "Siapa?"

Ranan berdecak malas. "Pura-pura lupa ingatan lo?"

"Cewek yang semalem kita tolong," lanjutnya.

"Moza?"

Belum sempat Ranan buka suara, seseorang lebih dulu hadir diantara mereka.

"Apaan nih pada berisik?" Tanya Kenan. "Bukannya cepet masuk kelas, ada jadwal pagi hari ini."

Zerlan dan Ranan kompak berdecak, lalu meninggalkan Kenan yang masih mematung di tempat.

"Woi! Sialan!"

Sedangkan di tempat lain, Sendra tengah diejek habis-habisan oleh ketiga temannya di taman kampus.

"Anjing! Gue gak bisa berhenti ketawa!" Teriak Tino yang terus tertawa.

Gio menepuk bahu Sandre yang langsung di tepis. "Lo kurang pro dalam menculik seorang gadis!" Ucapnya dengan tawa.

"Udah, kasian noh muka temen gue," lerai Fahry, Sandre langsung menatap senang.

"Nahan malu!" Lanjut Fahry sedikit berteriak.

Detik itu juga, ketiganya kembali tertawa. Sandre diam kembali, memilih untuk pergi dari teman semacam anjing itu. Entah Sandre melangkah kemana, ia terus menyusuri koridor kampus.

Tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang ia kenal. Tawa mengejek keluar dari mulut Sandre, "Si Pahlawan kesiangan, ternyata di satu kampus yang sama."

"Bebeb Tama!"

Terdengar teriakan melengking dari arah belakang Sandre. Ia berusaha untuk tidak menoleh, lalu berjalan menjauh.

Hap!

Lengan Sandre berhasil ditahan. Manda langsung bergelayut manja padanya.

"Beb, kangen..."

"Najis!" Gumam Sendra, sembari berusaha menjauhkan tubuh Manda darinya.

"Lepas!" Pinta Sendra dengan dingin, dan tegas.

Manda menatap Sendra memelas. "Kok kamu begitu?"

"Gue lagi gak mood. Jangan sampe lo, gue jadiin pelampiasan."

Mendengar ancaman Sendra, Manda mengendurkan rangkulannya dengan wajah cemberut. Sendra segera meninggalkan Manda yang masih ditempatnya.

"Padahal lagi kangen..." Gumam Manda.

=MOZZERLAN=

Kelas Zerlan baru keluar siang ini. Zerlan, Ranan, serta Kenan memilih untuk nongkrong di kantin kampus, sembari memesan makan siang.

Ting!

Zerlan segera mengecek ponselnya.

Moza:
Kak, nanti sore ada waktu?

Zerlan:
Ada, kenapa?
Kangen?

MOZZERLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang