417 18 2
                                    

༺ 𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂 ༻

Setelah beberapa minggu terbaring lemas diranjang rumah sakit perlahan yoongi berusaha bangun. Dia mengerakkan jari-jari tangannya lalu perlahan membuka matanya sedikit demi sedikit. Matanya mengernyit kala bertatapan dengan matahari untungnya jimin yang menyadari langsung menghalangi sinar matahari dengan membelakanginya.

Sedangkan so'ah sudah menitihkan air matanya sendari tadi, akhirnya putranya bangun juga setelah berminggu-minggu tak kunjung bangun.

"Yoon, lu bisa denger?" Tanya jimin perlahan. Yoongi mengganguk lemas, tidak lama dokter pun tiba dia langsung memeriksa yoongi.

"Syukurlah, yoongi sudah lebih membaik. " ujar dokter itu.

"Terimakasih dok, hiks.. Hiks.." Ucap so'ah seraya terisak. Dokter tersebut tersenyum tipis.

"Saya permisi." Dokter itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Sayang.. Ada yang sakit?" Tanya soah. Yoongi mengganguk lalu memegang kelapanya.

"Ke.. Pala.. Yoon.. Gie.. Sakit.." Cicitnya dengan terbata-bata dan terlampau lemas. Sakit. Sakit rasanya melihat sang anak menderita seperti ini.

"Minum obat ya? Sebelum itu makan dulu, kan yoongie udah lama tidurnya. Pasti lemes." Yoongi menggeleng.

"Jin.. Seokjin.. Kemana anak itu?" Tanya yoongi.

"Dia disebelah lu, tu. Masih betah turu mulu dia." Ujar hobi. Yoongi tersenyum tipis.

"Cih, anak itu."

"Bisa kalian minggir? Gue panas dikerumunin gini," usir yoongi. Ya, wajar yoongi bilang seperti itu. Soalnya semua orang mengelilingi kasurnya. Mereka semua tertawa lalu menyingkir dari sana sebelum yoongi mengamuk.

Yoongi menoleh kesebelahnya dia lihat selang-selang dan infus yang mencap di tubuh kerempeng itu. Yoongi kembali tersenyum miring.

"Cih, apa gue bilang? Nyaris aja mati. Liat diri lo sendiri, dasar setan! Mati ngajak-ngajak orang." Kesal yoongi seraya tertawa miris.

"Bunda?" Panggil yoongi dan so'ah pun langsung menghampirinya.

"Kenapa sayang?" Tanya so'ah dengan lembut.

"Berapa hari yoongie tidur?"

"Tujuh minggu, lo turu! Cih." Teriak jimin dari sana.

"T-tujuh? Minggu?"

"Iyalah, kenapa ga percaya?"

"Nyante dong! Sensian bet bantet." Sinis yoongi.

"Lalu bocah ini kenapa belum bangun juga?" Tanya yoongi seraya menunjuk Seokjin.

"Bunda juga gatau kapan dia bakal bangun. Bunda kasian liat leony, dia kesepian. Biasanya kan ada jin yang membuat suasana rumah jadi rame." Yoongi terdiam seraya menatap jin kasihan.

"Oi bocah cepet bangun, gue dah bangun lo kapan ngek? Lo mau mama lo menderita mulu, hah? Ga kasian lo? Ck ada hati kaga lo?" Omel yoongi ke jin saat semua orang yang berada di ruangan tidak ada alias sepi. Teman-temannya tentu saja pergi kesekolah sang bunda ada panggilan mendadak sehingga harus kembali kekantor.

Yoonjin•_♡ || Part 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang