"Pertanyaan terakhir, alasan apa yang membuat kamu merasa layak menerima beasiswa ini?"
Sesaat Raka terdiam, karena sesungguhnya ia benar-benar tak berminat mendapat beasiswa di sini. Pilihannya hanya dua, Raka menjawab sengaja asal dengan resiko bisa jadi ia tidak diterima membuat kecewa kakek dan neneknya. Atau Raka menjawab sungguh-sungguh dengan resiko ia akan diterima membuat kakek dan neneknya bahagia. Meski Raka harus mengorbankan diri.
"Saudara Raka Praja Aditya."
Raka tersentak. Laki-laki itu buru-buru menatap tiga orang yang duduk di depannya. Bibir Raka berat untuk berucap, sampai kemudian ia akhirnya bicara. "Saya merasa berhak mendapat beasiswa ini, karena mengingat bagaimana prestasi yang sudah saya ukir sejak SMA. Saya memiliki kemampuan dan kreativitas yang menjadikan saya layak menerima beasiswa tersebut. Kemudian ...."
Raka keluar dari ruangan wawancara dengam langkah pelan. Sinar diwajahnya meredup. Laki-laki itu baru menyadari mengenai jawaban yang ia berikan dipertanyaan terakhir tadi. Diluar dari apa yang diinginkan hatinya. Bibirnya mengatakan hal yang berbeda.
Sebuah rangkulan dari sisi kanan membuat Raka menoleh. Ternyata sosok Agam dengan cengiran khasnya. "Gimana? Lancar?"
Raka mengangkat bahu seraya melepaskan rangkulan Agam. "Gak tahu," jawab Raka dengan nada malas.
Raka dan Agam melangkah menuju lift beriringan untuk turun ke lantai dasar. Ketika keduanya berada di dalam lift yang hanya diisi oleh mereka berdua. Agam menepuk bahu Raka.
Raka menoleh. "Kenapa?"
"Anter gue ke Fakultas Bahasa dan Seni, ya."
"Gue pulang," jawab Raka tak acuh.
Agam menggelengkan kepalanya mendapat jawaban tersebut. Tetapi, laki-laki itu tak memaksa dengan bertanya lagi. Akan tetapi ia punya rencana lain agar Raka mau ikut mengantarnya ke Fakultas Bahasa dan Seni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Rasa [TAMAT]
Romance(SEQUEL KENDALI RASA) [Disarankan untuk membaca cerita 'Kendali Rasa' dulu] Setelah hampir tiga tahun tak pernah berjumpa dan berkabar. Bak sebuah keajaiban Haura tak pernah menyangka akan berhadapan lagi dengan cinta masa SMA-nya, Raka. Tetapi so...