Tak terasa sudah minggu ke dua Raka menjalani perkuliahan semester 1 jurusan ekonomi bisnis. Awalnya ia merasa terpaksa, namun lambat laun laki-laki itu terbiasa juga. Bahkan sekarang merasa menikmatinya.
Selama itu pula Raka tak henti untuk mencari tahu kemana sang mama pergi. Jika hanya mengandalkan dikabari, akan memakan waktu lama.
Sayangnya bahkan sudah sekian banyak saudara terdekat mamanya ditanyai, tak ada yang tahu. Raka bahkan rela mencari kontak teman-teman Dea, tetapi tetap tidak ada yang bisa memberi petunjuk untuk Raka.
Raka termenung di kursi taman yang terletak di samping gedung fakultasnya. Hari ini hanya ada dua mata kuliah dan hanya sampai jam 12 siang. Jadi, sebenarnya Raka bisa langsung pulang. Tapi, ia ingin berdiam diri dulu. Sejenak ingin memikirkan ulang soal kemana lagi ia harus mencari tahu.
Jujur Raka merasa pening sendiri. Pikiran Raka penuh, ia harus memikirkan kemana sang mama pergi, belum lagi ia harus menyimak materi perkuliahan, lalu UKM Bisnis yang ia ikuti dan terakhir mencari pekerjaan paruh waktu untuk melunasi hutangnya. Yah, karena ia meminjam pada salah satu temannya untuk bisnis, tetapi uang tersebut justru dipakai oleh Dea. Dan beberapa hari kemarin temannya itu menagih hutang.
"Saya Haura, dari Amalia's Bakery. Ini pesanan atas nama Bapak Handoko, ya?"
Mendengar nama 'Haura' disebut membuat Raka menoleh, meski suaranya tak terlalu keras. Tapi, dari jarak taman ke gedung fakultasnya tak jauh. Jadi, Raka masih bisa mendengar dengan jelas.
Raka sejenak memperhatikan sosok Haura yang menyerahkan sepuluh box kue ke tangan Pak Handoko. Hanya sebentar sebelum akhirnya Haura pergi dari sana. Sepertinya Haura tak menyadari akan kehadiran Raka di sini. Beruntunglah, jadi kedua manusia berbeda lawan jenis itu tak akan terlibat pertengkaran lagi.
Berkat memperhatikan transaksi jual beli yang dilakukan Haura dan Pak Handoko, Raka terpikirkan satu hal. Ia belum menanyai Lia, Bundanya Haura. Padahal jelas Dea berteman dekat dengan Lia. Kenapa pula Raka bisa melupakannya?
Akan tetapi Raka diam lagi. Ia memikirkan kemungkinan akan bertemu dengan Haura jika nekat bertanya pada Lia. Sedangkan Raka tak ingin itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Rasa [TAMAT]
Romance(SEQUEL KENDALI RASA) [Disarankan untuk membaca cerita 'Kendali Rasa' dulu] Setelah hampir tiga tahun tak pernah berjumpa dan berkabar. Bak sebuah keajaiban Haura tak pernah menyangka akan berhadapan lagi dengan cinta masa SMA-nya, Raka. Tetapi so...