23 : Masing-Masing

197 21 4
                                    


"Raka, dua hari lagi kita tinggal di rumah baru. Kamu jangan lupa kemasi barang," kata Dea begitu sedang di meja makan, menikmati makan malam.

Pegangan Raka pada sendok mengerat. "Buat apa?"

"Raka," tegur Riki.

Raka hanya memandang sinis pada ayahnya. Kemudian beralih pada sosok Kirana, anak dari istri siri ayahnya. Sesuai penjelasan Dea perempuan itu masih SMA kelas 12. Sifatnya juga cenderung lebih diam, tidak mau ikut campur dan dingin.

"Kalau dia gak mau, gak usah dipaksa," kata Kirana tiba-tiba angkat bicara. Perempuan itu sempat melirik sesaat pada Raka.

Raka hanya mendengus. Laki-laki itu lanjut makan tanpa berniat protes. Tetapi, sepertinya kedua orang tuanya benar-benar tak tahu situasi.

"Raka tolong mengerti mama," lirih Dea dengan raut wajah sedih.

"Sejak kapan kamu berontak begini. Lagi pula, ayah gak mau kamu terus merepotkan kakek dan nenekmu."

"Hei, kami tidak pernah merasa direpotkan." Mario, kakeknya Raka angkat bicara.

"Liat, kan kakek aja gak masalah. Kenapa kalian berdua bersikeras maksa." Raka beranjak dari tempat duduknya, lantas menyorot kedua orang tuanya tajam. "Harusnya bukan aku saja yang harus mengerti, tapi kalian juga. Aku yang berontak seperti ini karena siapa? Bukankah kalian?"

"Raka kamu keterlaluan," tegur Dea kecewa.

Marina segera menginterupsi. "Sudah-sudah jangan ribut, kalian berdua juga sebagai orang tua harusnya mengerti bagaimana rasanya jadi Raka. Raka sudah dewasa dia punya pilihan sendiri. Kasih dia waktu untuk menerima."

Tanpa banyak bicara, Raka berlalu pergi. Entah kemana tujuannya, yang terpenting adalah ia ingin menenangkan diri sejenak.



"Kalau lo gak niat, gak masalah. Gue bisa pergi sekolah sendiri," ujar Kirana dingin. Perempuan itu tahu diri, kehadirannya memang tidak diinginkan.

"Naik."

Tanpa banyak bicara, Kirana naik ke boncengan motor Raka. Setelahnya motor melaju dengan kecepatan tinggi. Mungkin bagi sebagian orang, akan marah karena cara berkendara yang ugal-ugalan seperti ini. Tetapi, bagi Kirana justru ini adalah salah satu healing terbaik.

Badai Rasa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang