Episode 6

873 90 1
                                        

"AKU DAN ADIKKU BISA BERTARUNG BERSAMA"
"KAMI BISA BERTARUNG UNTUK MELINDUNGI ORANG-ORANG LAYAKNYA PEMBURU IBLIS!" Tanjiro berteriak, dia panik tentunya.

"JADI!" Seseorang tiba dengan nada suara yang lantang dan tegas, dia menyahutnya juga sambil berteriak.

"Hah, mulai deh, kalau ada dia pasti akan tambah berantakan. Rasanya malas berada disini melihat pertengkaran yang tak ada gunanya sebelum Oyakata-sama datang. Tapi, karena beliau yang membawa aku kesini dengan tangan terbuka, maka aku menurutinya" Ucap ku lantang, beberapa hashira memandang ku. Terutama Tokito, meskipun sedari tadi dia memang tidak fokus...

"Jadi kau anggota pemburu iblis yang bodoh membawa ini?" Hashira Angin, Shinazugawa Sanemi. Dia mengangkatnya kotak kayu itu dengan tangan kanannya, ia mengangkatnya di udara.

"Apa yang kamu rencana kan?" Lanjutnya. Aku menepuk jidat ku, rasanya aku ingin mengajak Tokito untuk menepi, lebih baik mengobrol bersamanya.

"Tolong jangan bertindak seenaknya, Shinazugawa-san" Shinobu kembali angkat suara.

Setelah mengucapkan beberapa kata, Shinazugawa menusuk kotak itu dengan nicchirin nya. Aku dan hashira lainnya tentu terkejut.

"Shinazugawa-san, apa yang kau lakukan? Aku tau kau membenci iblis, bahkan kau pun masih membenci ku. Tapi, tolong jangan bertindak seenaknya sebelum Oyakata-sama datang" Aku berucap, perlahan berjalan dari tempat ku semula, mendekati Shinobu dan Tanjiro.

Dia tidak menghiraukan ku, lalu kemudian dia tertawa sangat nyaring. "HAHAHAHA, YA, BENAR AKU MASIH MEMBENCI MU" Ucapannya sebenarnya membuat ku sedikit sakit hati, tapi tak apa. Toh benar kok, aku ini iblis, lihat saja urat-urat menonjol ini ada hampir di sekujur tubuhku.

Darah menetes dari dalam kotak itu, bahkan nicchirin Shinazugawa berlumuran darah. Nampaknya, iblis perempuan itu masih ada di dalam sana. Seketika, Tanjiro berteriak lalu ia berlari menuju Shinazugawa yang membawa kotak itu, adik nya.

"AKU TAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN ORANG YANG MENYAKITI ADIKKU. MESKIPUN DIA PILAR SEKALIPUN" Dia berteriak, astaga. Situasi sekarang semakin tida terkendali.

"BENARKAH? SYUKURLAH KALAU BEGITU" Huft, orang gila ini semakin menggila.

Namun, kejadian selanjutnya membuat kami semua terkejut. Tanjiro menyundul kepala Shinazugawa dan membuatnya terjatuh ke belakang dengan dahi yang berdarah, entahlah mungkin bocor.

"HENTIKAN, SEBENTAR LAGI OYAKATA-SAMA TIBA" Ucap ku, aku sudah muak melihat drama ini.

Pfft
"Maaf kan aku" Entahlah, tapi Kanroji kali ini tertawa.

"Sialan kau, akan ku cabik-cabik kau sampai mati" Astaga, lihat lah sebentar lagi Oyakata-sama akan tiba, dan mereka masih saja bertengkar.

"Oyakata-sama telah tiba" Seketika, pintu fusuma itu di geser lalu keluar lah Oyakata-sama dari sana.

"Jadi kamu sudah datang" Ucap Oyakata-sama dengan senyumannya yang selalu dapat menenangkan siapapun.

Aku, dan ke sembilan hashira lainnya menunduk hormat. Pandangan kami semua menatap lurus ke arah tanah. Nampaknya, saat ini Tanjiro sedang bertanya-tanya di dalam pikirannya.

"Selamat pagi, semua. Cuaca nya sangat cerah hari ini, apakah hari ini langit berwarna biru?" Ucap Oyakata-sama.

"Anggota kita telah berkumpul untuk 'pertemuan hashira' yang diadakan enam bulan sekali. Sangat menyenangkan" Lanjutnya, kami tentunya masih menunduk hingga beliau menyelesaikan perkataannya.

"Kami tentunya selalu mengharap anda berbahagia, kami sangat senang bisa hadir di hadapan anda, Oyakata-sama" Aku berucap sedikit mendongak ke arah Oyakata-sama.

"Terimakasih, Keitaro" Ucap Oyakata-sama yang di bantu kedua anak nya untuk duduk, tubuh Oyakata-sama itu lemah karena keturunan.

"Izinkan saya berbicara, telah hadir di pertemuan hashira seorang pemburu iblis yang bernama Kamado Tanjiro membawa seorang iblis bersamanya. Dan bagaimana ini bisa terjadi, Oyakata-sama?" Tanpa basa-basi, Shinazugawa langsung ke intinya.

"Begitu ya, maaf kan aku telah membuat kalian semua terkejut. Aku sudah memberikan persetujuan untuk permasalahan Tanjiro dan Nezuko. Jadi, aku ingin semua orang disini menerima mereka, sama seperti kalian menerima Keitaro" Ucap Oyakata-sama, Tanjiro memandangi ku, nampaknya ia berbicara dalam hati dan sedikit terkejut bahwa aku pun iblis, yang tak bisa mati saat terkena sinar matahari maupun bunga itu.

Beberapa hashira terkejut dan memberikan pendapat mereka masing-masing. Tentunya, aku menerima kedua bocah ini dengan senang hati. Aku yakin, mereka pasti dapat melakukannya dengan sangat baik.

Setelah mendengar pendapat dari para hashira yang kebanyakan dari mereka menentang, Oyakata-sama mengeluarkan sebuah surat yang akan di baca kan oleh anaknya. Kamu semua dia menyimak, namun bagian akhir sangat membuat kami semakin terkejut.

"Urodaki Sakonji dan Tomioka Giyuu akan merobek perut mereka sendiri, sebagai permintaan maaf" Astaga, bukan kah itu sangat berlebihan hingga membuat sumpah seperti itu dengan cara merobek perut mereka sendiri. Tapi itu membuat semua yang mendengarnya akan yakin, tapi tetap saja.

Pendapat demi pendapat para hashira keluarkan, termasuk aku. Namun, kali ini Oyakata-sama mengangkat suara kembali.

"Lagipula, selain Keitaro, Tanjiro sudah pernah bertemu Muzan" Astaga, bahkan bocah ini pernah bertemu dengan sialan itu?!

"Tidak mungkin!"
"Kami bahkan para hashira ,terkecuali si hashira iblis ini bahkan belum pernah bertemu dengan Muzan. Tapi bocah ini sudah!" Aku terdiam kembali, apa-apaan itu? Si hashira iblis? Baiklah, tidak apa.

Keadaan yang sebelumnya serius sekarang menjadi bertambah serius dan berisik. Oyakata-sama memberikan isyarat untuk diam, maka seketika keributan itu lenyap.

Sanemi masuk kedalam teras Oyakata-sama dan me mengeluarkan Nezuko dari dalam kotak. Dia menyayat lengannya sendiri, Nezuko dan Shinazugawa saling pandang, pandangan mereka berdua seperti musuh yang sedang bertarung.

"NEZUKO" Tanjiro berteriak membuat Nezuko kembali teringat untuk melindungi manusia. Dia kembali menatap lengan Shinazugawa, hebatnya kali ini Nezuko mengalihkan kepala nya untuk tidak menatap darah itu, dia tidak mau.

"Apa yang terjadi?" Tanya Oyakata-sama pada anaknya.

"Perempuan iblis itu memalingkan pandangannya" Ucap salah satu anak beliau dengan nada yang gembira.

"Dan itulah bukti bahwa Nezuko tidak akan menyerang manusia" Ucap Oyakata-sama kembali dengan senyumannya.

"Kalahkan ke dua belas iblis bulan. Jika kamu melakukannya, maka semuanya akan mengakui mu. Dan keraguan-keraguan itu akan berubah, Tanjiro" Ucap Oyakata-sama.

Tanjiro berteriak dengan semangat bahwa dia dan adiknya akan berjuang untuk mengalahkan iblis-iblis lalu mengalahkan Muzan. Namun, Oyakata-sama memperingat kan jika Tanjiro tidak bisa mengalahkan Muzan dalam keadaannya yang sekarang ini. Seketika, wajah Tanjiro menjadi memerah, malu.

Aku dan beberapa hashira lainnya mencoba untuk menahan tawa kami, terutama saat dihadapan Oyakata-sama.

"Tanjiro, kamu juga harus berhati-hati dengan perkataanmu saat berbicara dengan hashira. Karena mereka di hormati karena ketangguhan mereka" Oyakata-sama memperingatkan.

"Lalu, Sanemi, Obanai. Jangan menyakiti yang lebih muda secara berlebihan" Lanjut Oyakata-sama.

Mereka bertiga berucap 'baik, Oyakata-sama' secara bersamaan. Aku kembali tersenyum setelah mendengar nya. Lagi dan lagi, nampaknya Tanjiro kembali larut dalam pikirannya, biarlah.

"Sekarang adalah waktunya memulai pertemuan hashira. Jadi, mari kita akhiri pembicaraan tentang Tanjiro" Ucap Oyakata-sama yang di anggukki oleh seluruh hashira.

_________________________________________

N) kenapa tulisan Oyakata-sama, hashira, dan beberapa panggilan (-san, -chan, -kun), nicchirin,dll dimiringkan? Karena itu merupakan bahasa Jepang tentunya.

KNY X MALE OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang