"Keitaro-Nii-san, nampak nya yang ada di lukisan itu dirimu. Aku yakin seratus persen, dan jepit rambut itu adalah milik ku dan Kanae-Nee-Chan" Shinobu berbisik, aku mengangguk ragu.
"Entahlah, Shinobu" Aku membalas ucapan Shinobu. Kemudian, bahu ku di tepuk dari belakang oleh Aslan.
"Hei, cepat katakan, apa yang terjadi. Dan, apa hubungan mu dengan kedua gadis itu" Dia menunjuk Kanae dan Shinobu, dan keduanya hanya tersenyum ramah.
"Baiklah teman-teman, yang ada di lukisan itu seratus persen adalah aku. Entah bagaimana dan entah kalian percaya ataupun tidak, aku sudah reinkarnasi sebanyak dua kali" Aku mencoba menjelaskan kepada mereka, entah mereka akan percaya dan mengerti atau tidak.
"Dan ini adalah kehidupan ke dua ku, yang pertama aku masuk ke Jepang zaman dahulu saat iblis meraja lela. Lalu, ini adalah kehidupan kedua ku. Dan kedua gadis ini adalah salah satu simbol dari lukisan itu, kalian dapat melihat dua pasang jepit rambut kupu-kupu, itu adalah milik mereka" Lanjut ku.
Mereka semua menatap ku tak percaya, begitu pula dengan Shinobu dan Kanae. Aku bertanya apakah mereka ingin aku lanjut menjelaskan dan mereka semua berkata dengan yakin kalau mereka mau, termasuk duo Kocho itu.
"Baiklah, kurang sopan jika kita berada disini. Aku punya rumah lain di sekitar sini dan jaraknya cukup dekat. Lebih baik kita ke sana saja untuk membicarakan hal ini" Ucapku memimpin mereka untuk keluar dari studio seni itu.
Ingat, kami semua hanya berjalan kaki. Bukan karena aku tidak mampu membeli kendaraan seperti sepeda, motor, dan mobil. Hanya saja, aku lebih memilih untuk berjalan kaki agar lebih menyehatkan dan dapat melihat keramaian sekitar.
Akhirnya, kami semua sampai di sebuah rumah dengan nuansa Jepang yang kental. Terdapat berbagai tanaman, kolam ikan, bunga sakura, dan sebuah gantungan teru-teru bozu yang di gantungkan di setiap pohon.
"hiks- hiks-" Perhatian kami semua tertuju pada suara tangis itu, kami melirik ke arah belakang dan menemukan Shinobu yang sedang menangis. Apakah ingatannya benar-benar kembali.
"Gomen, aku jadi teringat kediaman ku dulu" Mendengarnya, aku mengusap punggung Shinobu, begitu juga dengan Kanae. Dia menatap sendu adiknya.
"Sudahlah Shinobu, mari kita masuk dulu" Ucap ku sedikit menenangkan. Akhirnya, kami masuk.
Aku sedikit tertawa melihat ekspresi mereka saat memasuki rumah ku, memang terlihat sederhana. Tetapi, ini sudah termasuk mahal. Aku membeli ini hanya rumah dan tanahnya saja sudah mencapai enam puluh koma enam puluh juta Yen, belum isinya, hehe.
"Mari, silahkan duduk terlebih dahulu. Semoga kalian nyaman bisa duduk disini" Aku menyuruh mereka untuk duduk, sedangkan aku pergi ke seorang wanita dengan apron melekat di tubuhnya.
"Uta-san, tolong siapkan mereka ocha dan sushi untuk mereka" Langsung saja, wanita dengan nama Uta yang sebagai asisten di rumah ku itu dengan cepat mengangguk dan melaksanakannya juga.
Aku segera kembali pada teman-teman ku yang masih saja diam-diam an. Aku rasanya ingin sekali menyuruh mereka untuk membuka obrolan, entah itu dengan sesama mereka maupun dengan kedua Kocho.
Duduk di atas sebuah zabuton dengan rapi, dan Uta memberikan ocha dan sushi di atas meja, lalu pergi. Kami memakan itu semua masing-masing, masih tanpa ada yang membuka obrolan. Akhirnya, kami selesai makan.
"Baiklah, singkatnya aku sudah tiga kali reinkarnasi dan ini adalah kehidupan kedua ku. Di kehidupan pertama, aku hanyalah seorang introvert biasa yang hidup di dalam kamar. Rumah ku mewah, aku jenius, orang tua ku tiada, aku mendapatkan semua barang mewah itu hasil dari diriku sendiri" Ucap ku ke topik yang memang seharusnya sudah kami bahas, mereka menatapku dengan minat mendengarkan cerita.
"Lalu, kenapa kamu mati di kehidupan itu?" Antusias Kanaya, aku tersenyum mendengarnya antusias. Bahkan, aku sedikit terkekeh melihat Shinobu dan Kanae yang terkejut, benar, ini semua adalah rahasia ku.
"Aku bukannya mati. Jadi, sewaktu aku di depan komputer ku dan ingin menonton anime, tiba-tiba ada sebuah pulpen terbang entah dari mana dan membuat layar komputer ku menjadi rusak, dan tentunya aku sangat marah. Lalu, seperti keluar cahaya putih dari bekas lubang yang dibuat pulpen itu. Dan aku menggunakan jari telunjuk ku dan tiba-tiba semuanya menjadi hitam, aku bereinkarnasi di sebuah rumah dengan keluarga yang sangat amat rukun, dan disanalah aku menemukan kasih sayang orang tua" Aku benar-benar masih bercerita, jika kalian tak ingin membaca ini, ya sudah lah, aku juga tidak memaksa.
"Di kehidupan kedua, zaman dahulu di Jepang. Aku di besarkan menjadi seorang ahli waris sebuah teknik berpedang para leluhur ku, dan saat kedua orang tua ku mati, dan aku menjadi sesosok iblis, aku menemui seseorang yang baik dan mengangkat ku menjadi seorang hashira pemburu iblis. Lalu aku-" Ucapan ku terpotong.
"Kamu menjadi pemburu iblis? Bukannya kamu iblis itu sendiri?" Oh....kali ini Namn yang berbicara, sekilas, matanya nampak berbinar.
"Karena, aku berbeda dari iblis ke banyakan. Aku tidak memakan manusia, malah, aku memakan makanan sama seperti manusia, begitu" Semuanya mengangguk kecuali Shinobu dan Kanae, tentu saja mereka tau itu semua.
Sebagai jeda, aku meminum ocha ku dengan santai. Lalu sedikit terganggu dengan orang-orang sekitar yang melihat ku, teman-teman ku yang menunggu cerita selanjutnya. Aku hanya bisa menghela nafas setelah memperhatikan nya.
"Baiklah, lanjut. Lalu, aku bertemu dengan Shinobu Kocho dan Kanae Kocho, keduanya adalah seorang hashira sekaligus kakak beradik yang luar biasa, simbol mereka adalah jepit rambut kupu-kupu yang mereka kenakan itu" Seketika, perhatian (mata) teman-teman ku mengarah ke Shinobu dan Kanae. Sedangkan keduanya hanya bisa tersenyum canggung.
"Namun, Kanae mati setelah aku dan Shinobu menolongnya sekarat. Sejak saat itu, Shinobu menganggap ku sebagai kakak laki-laki nya, dan mulai membiasakan diri tanpa kehadiran kakak perempuannya, Kanae. Lalu, Shinobu mati karena bunuh diri dengan cara memasukkan racun-racun berbahaya untuk iblis lalu membiarkan dirinya di makan iblis yang membunuh kakaknya. Di akhir, kami bisa membunuh raja dari iblis itu" Lanjut ku.
"Kalian tau, Michelle Jackson? Ya, raja iblis itu soalnya mirip beliau" Ucap ku yang di sambut dengan gelak tawa mereka semua.
"Hei, serius?" Aku menjawab pertanyaan Aslan dengan menganggukkan kepala ku.
"Lalu, akhirnya. Organisasi pemburu iblis itu resmi di bubarkan, karena berbagai alasan. Yang pertama karena hashira hanya tersisa tiga orang saja, sebenarnya empat, tetapi dia lebih memilih untuk pensiun. Yang kedua karena banyak hashira mati di medan pertarungan dengan kehormatan di pangkuan mereka, termasuk Shinobu dan Kanae yang mati di medan pertarungan. Dan yang terakhir karena iblis sudah tidak ada lagi di Jepang saat itu. Kehidupan ku normal kembali, menjadi manusia biasa. Aku menyimpan jepit rambut Shinobu dan Kanae, boken milik Muichiro, kalung tasbih milik Gyomei, dan masih banyak lagi kenangan-kenangan itu. Tetapi, umur ku hanya sampai dua puluh lima tahun karena sebuah tanda khusus. Dan, aku menjadi buta di pertarungan melawan raja iblis" Ucap ku dengan cukup serius. Semua orang menatapku dengan penuh rasa keingintahuannya yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY X MALE OC
FanfictionHalo, ini adalah karya pertama dari Agaras. Jangan lupa untuk di vote jika kalian menyukai dan meninggalkan komentar di beberapa bab sebagai respon atau pendapat kalian tentang book ini. selamat membaca, readers! -Sagara