Aku mengeluarkan teknik jurus nicchirin ku dengan suara yang pelan, lalu mulai dari itu lah kami bertarung dengan Muzan ini. Tatapannya sangat bringas, namun juga gelisah.
Hasilnya nihil, hah, benar Muzan tidak akan bisa mati hanya dengan memenggal kepalanya. Dia tentunya berbeda, dia kan Raja Iblis.
"KURANG AJAR!!"
"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA OYAKATA-SAMA!!!" Teriakan itu, pastilah Sanemi.Para hashira sudah berdatangan. Pastilah mereka sangat marah, keluarga Ubuyashiki adalah orang-orang yang sangat baik. Merekalah yang mengeluarkan kami dari kegelapan, saat itu.
"OYAKATA-SAMA"
"OYAKATA-SAMA" Mitsuri dan Obanai datang disaat-saat yang hampir bersamaan. Mereka berteriak dengan teriakan penuh kemarahan dan kebencian."DIA ADALAH MUZAN. KIBUTSUJI MUZAN, DIA TIDAK AKAN BISA DI MUSNAHKAN WALAUPUN KITA MEMENGGAL KEPALANYA" Aku berteriak mengingatkan dan memberitahu kepada mereka. Sebelumnya, mereka belum pernah bertemu Muzan. Keterkejutan terlihat di wajah mereka, tak hanya mereka bertiga yang mendengarnya, namun seluruh hashira dan trio bocah itu pun mendengarnya. Mereka semua sudah siap dengan jurus mereka masing-masing, alis mereka berkedut, marah, sangat amat penuh amarah.
Kami secara serentak menyerang bajingan itu, tetapi nampaknya akan sia-sia. Karena kami tak tau bagian tubuh mana dari dirinya yang dapat memusnahkan nya. Muzan menyeringai lebar, dia nampaknya sudah memiliki rencana.
Twang
Petikan itu terdengar. Seketika, kami terjatuh di sebuah ruangan, kami terpisah. Ini semakin rumit, memang ya, kalau sudah setan ya bakalan setan, meskipun aku juga setan, tetapi lebih buruk dia daripada aku. Sesaat sebelum kami terjatuh, dia berteriak seperti penuh kemenangan."KALIAN PIKIR KALIAN BISA MENYUDUTKAN KU? KALIAN SEMUA AKAN MENUJU NERAKA SEKARANG" HAH! Sudah ku bilang, kalau setan ya setan, aku malas mendeskripsikan perasaan ku saat ini, dia terlalu menyebalkan, sangat menyebalkan.
"DASAR PEMBURU IBLIS BODOH. AKU AKAN MEMUSNAHKAN KALIAN SEMUA MALAM INI JUGA" Lanjutnya. Dan astaga aku semakin kesal.
Aku nampaknya akan satu ruangan dengan Gyomei dan Muichiro, sedangkan Shinobu dan Sanemi terpisah. Lalu, Obanai dengan Mitsuri. Sedangkan Giyuu dengan Tanjiro. Entah dimana Zenitsu dan Inosuke, saat itu aku tak memikirkan mereka.
"KAU LAH YANG AKAN MENUJU NERAKA, KIBUTSUJI MUZAN. AKU TAK AKAN MEMBIARKAN MU LOLOS, INI DEMI SEMUA ORANG YANG KU SAYANGI YANG TELAH KAU HABISI DI DEPAN KU" Aku berteriak penuh amarah, amarah ku saat ini sudah tak bisa terkontrol.
"COBA SAJA KALAU KAU BISA, KUDOO KEITARO" Belagu sekali, baiklah mari kita buktikan aku dan yang lainnya bisa mengalahkannya.
Astaga, tempat ini sangat memusingkan. Aku sampai mual, apakah aku berada di dinding di atap atau di lantai, sih. Astaga, sumpah ini membuat ku mual, aku jadi teringat ketika aku mengendarai sebuah mobil ojek dengan stella jeruk dan stella kopi, ya kurang lebih seperti itu lah rasanya jika kalian berada disini.
"Iblisnya banyak sekali" Muichiro berucap seraya tetap berlari dengan nicchirin yang sudah siap di genggamannya, sedari tadi sih.
"Sepertinya mereka diciptakan setara dengan iblis bulan bawah, dan mereka juga diciptakan untuk mengulur waktu dan membuat kita kelelahan" Jawab Gyomei, dia juga berlari, begitu pula dengan aku.
"Bagaimana dengan Oyakata-sama?" Muichiro kembali berucap, tetapi kali ini dia bertanya.
"Beliau sudah meninggal, dan itu adalah kematian yang terhormat" Aku menjawab lebih dahulu, sedangkan Gyomei mengangguk-angguk.
Di sisi lain, POV Kocho Shinobu.
"Halo, senang bertemu dengan mu. Namaku, Douma"
"Malam ini sangat indah, bukan?" Dia selalu tersenyum dengan santai, dan berbicara dengan tenang dan ramah."T-tolong, Tolong aku!" Aku menoleh ke arah sumber suara, seorang wanita! Dia masih hidup.
"Sstt, kami sedang berbicara..." Tanpa menunggu waktu lagi, aku segera berlari dengan cepat mengambil tubuh wanita itu, aku menggendongnya. Dia nampak terkejut, terlihat dari pupil matanya.
"Daijobu desu ka?" Aku bertanya dengan senyuman, agar wanita ini tenang. Wanita itu nampaknya gugup, bahkan ketika dia berbicara, tubuhnya meledak, tepat di tangan ku. Kakak- aku teringat kakak.
Aku tak menghiraukan perkataan iblis sialan yang membunuh Kanao-Nee-Chan, tepat di depan mata ku dan Keitaro-Nii-san. Dia, iblis yang sama yang membunuh kakakku. Aku melirik ke arah belakang, melirik ke arah iblis yang menggelikan itu.
Senjata yang dipakai iblis itu adalah sepasang kipas yang tajam. Iblis ini sangat tidak waras, dia sudah gila.
"Membuat semua orang bahagia? Apakah kau gila, jelas-jelas wanita tadi sedang berteriak meminta pertolongan ku" Aku berucap dengan garang, tentunya.
"Itulah mengapa aku menyelamatkannya" Dia sangat aneh, melebihi anehnya Keitaro-Nii-san.
END POV Shinobu Kocho.
"KWAK, MATI!! KOCHO SHINOBU MATI!! DIA BERTARUNG DENGAN IBLIS BULAN ATAS LALU MATI" Suara gagak terdengar, memberitahukan berita yang menyedihkan sekaligus membuat amarahku memuncak.
Tak sadar, saat berlari, air mataku jatuh. Aku sudah menganggap Shinobu adikku sendiri, dan Shinobu juga sudah menganggap aku sebagai kakak laki-laki nya sendiri. Kabar kematiannya adalah kabar yang membuat hati ku hancur. Namun, aku tetap berlari sekencang mungkin, untuk membalaskan dendam seluruh manusia yang telah di bunuh oleh para iblis.
Aku, Gyomei, dan Muichiro tetap berlari. Meskipun kami terus menerus di hadang banyaknya iblis-iblis sialan ini, kami memang harus tetap maju.
"SHINOBU!! KANAO!! INOSUKE!! KETIGA ORANG ITU SUDAH BERHASIL MENGALAHKAN IBLIS BULAN ATAS DUA" Gagak itu kembali berteriak. Aku bersyukur mendengarnya, aku harap kemenangan selalu menyelimuti kami semua. Meskipun, memang harus ada yang di korbankan.
Akhirnya, kami berdua tiba di sebuah ruangan dengan pilar-pilar kayu berwarna hitam yang tinggi, Muichiro pergi duluan entah mengapa. Namun kami menemukan, Muichiro yang tertusuk katana yang lalu di rekatkan pada salah satu tiang dengan nicchirin yang masih ada pada dadanya, Lalu di sini juga ada Genya, asik Sanemi yang tubuhnya terbagi menjadi dua bagian, atas dan bawah, lalu yang terakhir ada Sanemi yang di penuhi darah.
"Shinazugawa, jahit luka di perutmu itu. Lalu, aku akan melawan dia selagi kau menjahit luka mu itu" Gyomei berada di depan Sanemi, aku pun ikut melawan bersama Gyomei, tak banyak bicara.
"Tentu, maaf soal itu" Orang ini, ekspresinya tetap sama, sama-sama menakutkan.
Gyomei sudah memutar-mutar kan bola bergerigi itu, serta sebuah senjata lain di tangan kirinya yang dia pegang dengan erat.
Sedangkan aku, juga sudah siap dengan kuda-kuda ku, dan juga nicchirin yang sedari tadi berada di tangan kanan ku. Sejujurnya, ini sangat menyebalkan, aku sedikit kesulitan melihat. Namun, mengingat keadaan Gyomei, membuat ku menjadi bersemangat kembali dan mencoba untuk tidak mengeluh.
![](https://img.wattpad.com/cover/336650792-288-k594722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY X MALE OC
Fiksi PenggemarHalo, ini adalah karya pertama dari Agaras. Jangan lupa untuk di vote jika kalian menyukai dan meninggalkan komentar di beberapa bab sebagai respon atau pendapat kalian tentang book ini. selamat membaca, readers! -Sagara