Kesalahan Malam Itu

104 10 3
                                    

Terpisah dari ballroom, Yoongi, Mark, dan istrinya masuk ke ruang VIP bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terpisah dari ballroom, Yoongi, Mark, dan istrinya masuk ke ruang VIP bersama. Suasana di sekitar mereka tampak santai, meski ketegangan masih terasa.

"Oh, Yoongi, ini Gaby, istriku!" Mark memperkenalkan istrinya kepada Yoongi. "Aku lupa memperkenalkannya padamu sebelumnya."

"Hei, Gaby! Senang bertemu denganmu," Yoongi menyapa Gaby dan mengulurkan tangannya, memulai jabat tangan dengan wanita cantik berambut merah itu. Dia menerima uluran tangannya dan menjawab sapaannya dengan ramah, kebalikan dari suaminya. Mereka bertiga kemudian duduk mengelilingi meja dan pelayan segera menyajikan air dan makanan pembuka untuk mereka.

"Secara pribadi, aku sangat ingin berterima kasih atas usahamu untuk anakku," kata Mark dengan senyum tulus. Senyuman pertama yang dilihat Yoongi. "Aku sangat senang menemukan dia."

"Kesenangan adalah milikku," jawab Yoongi dengan senyum yang sama tulusnya. "Ini karena putramu sangat pemberani. Dia meminta bantuanku secara langsung."

Mark dan Gaby tertawa. Yoongi senang karena meski Alan bukan anak kandung Gaby, ia terlihat sangat menyayangi Alan.

"Mark selalu menginginkan anak laki-laki, tapi aku tidak bisa hamil lagi," kata Gaby menjelaskan kebingungan Yoongi. "Kehadiran Alan merupakan berkah yang nyata bagi keluarga kami. Awalnya, kami ingin mengadopsi anak laki-laki dan bahkan mempertimbangkan ibu pengganti. Tapi karena ada Alan, kita tidak perlu melakukannya."

Yoongi mengangguk sebagai tanda mengerti. Louisa dan Alan seumuran. Artinya, ibu Gaby dan Alan hamil dalam waktu yang bersamaan. Sepertinya Gaby memilih mengesampingkan perselingkuhan Mark. Dia wanita yang hebat.

"Ngomong-ngomong, aku suka proposal bisnismu. Namun, setelah aku membacanya kembali, ada sesuatu yang masih harus aku pelajari. Konsepmu membangun menara yang menampung semua fasilitas hiburan sangat bagus dan sekaligus sangat berisiko karena kami membutuhkan modal yang besar," kata Mark dengan wajah serius. Ia tak segan-segan mengatakannya di depan istrinya karena sepertinya ia juga menangani urusan Mark.

.....

"Oke. Jangan terburu-buru. Aku mengerti situasimu," jawab Yoongi dengan tulus. Ia sama sekali tidak merasa Mark plin-plan karena hanya perwakilannya yang datang ke presentasi kemarin. Itu wajar ketika mereka tidak memperhatikan satu atau lebih poin.

"Apakah kamu keberatan jika aku meminta lebih banyak waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang proyek ini?" Mark bertanya lagi.

"Tidak masalah," jawab Yoongi, masih berusaha bersikap profesional. "Kamu dapat menghubungiku kapan saja jika kamu memerlukan penjelasan lebih lanjut."

Rasa kecewa tentu masih membekas di hati Yoongi. Namun, dia bisa menyembunyikannya sebaik mungkin sehingga tidak ada yang menyadarinya.

Mark menyeringai, melirik istrinya. Gaby lalu mengangguk sambil tersenyum. Yoongi jelas tidak mengerti apa artinya, tapi menurutnya itu bukan hal yang buruk.

BILLIONAIRES WITH BENEFITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang