Chaeyoung memijit pundak kanannya dan memejamkan matanya. Selama tiga hari ia terjaga mengurus segala keperluan pemakaman neneknya Hyeri dan menyambut para tamu yang berdatangan.Tau jika dalam kondisi ini Hyeri tak dapat berbuat banyak maka dari itu Chaeyoung mewakili sebagai orang rumah sebelum akhirnya orang tua Hyeri yang tadinya berada di Busan pulang tapi Chaeyoung tetap membantu mengingat mendiang adalah ibu dari ayah Hyeri.
"Ini." Chaeyoung menoleh dan tersenyum kepada Hyeri yang memberikan ia segelas teh hangat.
"Terima kasih." Chaeyoung terima segelas teh hangat itu dan menyerupnya perlahan lahan.
Hyeri duduk di sebelah Chaeyoung dan menghela nafas panjang. Sesekali ia lirik Chaeyoung yang memejamkan matanya menikmati aroma teh dan rasa teh yang ia buat.
Hyeri tersenyum tipis dan menunduk memainkan jari jarinya, "Gumawo..."
"Hm?" Chaeyoung menoleh begitu juga dengan Hyeri.
"Terima kasih banyak karena sudah membantu keluargaku."
Chaeyoung mendengus tawa dan menggeleng, "Tentu saja aku membantumu, keluargamu adalah keluargaku juga. Ingat, kita sudah bersama sejak kecil!" Ujar Chaeyoung dan Hyeri mengangguk pelan.
Pembicaraan mereka terjeda, keheningan melanda keduanya selama beberapa menit.
"Aku menyerah."
"Hm?" Chaeyoung kembali menoleh kepada Hyeri tapi yang di tatap tidak menoleh balik.
"Aku menyerah, Chaeyoung. Aku tak akan mengejarmu lagi." Ucap Hyeri dan ia hela nafas, "Tadinya aku masih sedikit berharap dengan kondisi seperti ini tapi... Ya, sepertinya kita memang cocok menjadi Tom and Jerry saja." Lanjutnya di akhir kekehan dan baru menoleh pada Chaeyoung yang memasang wajah bingung konyolnya.
Hyeri mendengus tawa dan menampar pelan pipi Chaeyoung, "Aku merelakanmu, sekarang kau bisa bersama Jennie tanpa harus memikirkanku."
Chaeyoung mengerjap beberapa kali dan meletakkan tehnya di bawah lalu menarik sahabat masa kecilnya itu dan ia peluk.
Hyeri memejamkan matanya dan membalas pelukan Chaeyoung dengan erat.
"Gumawo... Hyeri-ah, Jinjja Gumawo."
~~~
Siang menjelang petang, kelas telah selesai. Para murid telah memasukkan buku buku mereka ke dalam tas dan pulang dari sekolah dan berlomba-lomba untuk sampai ke asrama duluan.
Ada yang sudah rindu kasur, ada yang sudah rindu mencuci baju, ada juga yang ingin cepat cepat mandi karena lengket akan keringat.
"Jennie?"
"Ugh..." Jennie terbangun dari tidurnya, matanya menyipit melihat sosok yang membangunkannya.
"Bangun, sudah waktunya pulang." Ujar sang teman membuat Jennie menegak perlahan melihat kelas yang telah kosong.
"Kau baik baik saja, Jennie?" Tanya temannya yang bernotabe ketua kelas kepada Jennie yang tampak menjambak rambutnya sendiri.
"Y-ya, ya aku baik baik saja." Jawab Jennie dengan mata terpejamnya, kepalanya begitu pening dari tadi maka dari itu ia memutuskan untuk tidur saat pelajaran tengah berlangsung.
"Kau ingin aku antar pulang?"
"Oh, tidak. Aku baik baik saja. Aku akan pulang sendiri." Ucap Jennie dan sang ketua kelas mengangguk walaupun ragu tapi ia mengenal Jennie yang bersikukuh jika dia bilang dia baik baik saja, maka ia akan baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby Admirer
FanfictionGXG • CHAENNIE • [Completed] 📍 Ruby Admirer Ruby, sosok perempuan bermata tajam bak kucing yang rajin mengisi puisi puisinya di mading sekolah. Puisi puisi yang maknanya begitu memporak porandakan hati sampai memikat hati seorang Park Chaeyoung yan...