Udara dingin di New Zealand yang menusuk seakan mendorong Jennie untuk segera pulang dan masuk ke dalam selimut. Gadis itu melangkah pergi meninggalkan halte menuju apartemennya disini.Sudah 2 tahun. 2 tahun Jennie menempuh pendidikannya di New Zealand.
Memulai dari awal kembali dan berbaur dengan sekitarnya meski di awal cukup kesulitan tapi yang dinamakan beradaptasi dengan lingkungan butuh proses dan waktu. Jennie akhirnya mampu melewati hal tersebut dengan sendirinya.
Ckleek!
Setelah memasukkan passcode apartemennya, Jennie memasuki apartemennya.
Belum sempat ia membuka mantel musim dinginnya, dering di ponselnya membuat dia mengurungkan niatnya apalagi disana tertera nama sahabatnya.
"Minaaa!"
"Jenniee!" Pekik Mina di seberang sana.
"Ya ampun sudah lama sekali. Bagaimana kabarmu Minari?"
"Aku baik, kau sendiri bagaimana?"
"Aku juga baik. Astaga kabar darimu membuat hatiku menghangat."
"Aku tebak jika kabar selanjutnya akan membuatmu meleleh."
"Huh? Apa itu?"
"Aku... Akan bertunangan dengan Chaeyoung!"
Kedua mata Jennie membulat, "Apa!?"
"Ya, kami akan melangsungkan acara di Jepang, jadi kuharap kau datang. Acaranya minggu depan. Papa dan Mama Son juga sudah disini."
"Son..." gumamnya lalu dia menghela nafasnya, "aku hampir mendidih."
"Kau bisa mengosongkan jadwalmu untuk seminggu ke depan? Tidak mungkin kau tak akan datang ke pertunanganku kan?"
Jennie tersenyum tawa dengan menggeleng pelan, "baiklah baiklah, aku akan mengosongkan jadwalku untukmu."
Terdengar tawa dari seberang sana, "soal biaya akan menjadi tanggung jawabku. Lusa jadwal penerbanganmu dan nanti akan ada yang menjemputmu di bandara. Kau mengerti?"
"Baiklah. Aku akan berkemas. Terima kasih Mina. Aih, aku sangat bahagia untukmu."
"Aku juga."
~~~
"Negeri Sakura, aku datang!" Jennie melayangkan tangannya diudara saat pertama kali menghirup udara Jepang.
Jennie menghela nafas panjang dan menarik kopernya untuk mencari orang yang akan menjemputnya, "Jennie unnie?"
Jennie berbalik dan mendapati seseorang gadis tinggi dengan rambut blonde. Dia seperti bule, "Ya? Kau... Somi."
Gadis itu mengangguk, "benar sekali. Ayo ikut aku. Mina Unnie memintaku menjemputmu."
"Mina juga sudah mengatakan itu padaku."
Mobil yang Somi kendarai berjalan menyusuri jalanan Tokyo dengan kecepatan sedang, "Jepang sangat indah."
Somi mengangguk setuju, "acara Mina Unnie masih dua hari lagi, ingin berkeliling denganku?"
"Kau mengajakku berkeliling?"
"Ya, sayang sekali jika satu minggu di Jepang Unnie tidak jalan-jalan."
~~~
Seperti yang dijanjikan, hari ini mereka berjalan-jalan mengelilingi kota indah ini. Terkadang Somi menjelaskan beberapa hal yang Jennie lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby Admirer
Fiksi PenggemarGXG • CHAENNIE • [Completed] 📍 Ruby Admirer Ruby, sosok perempuan bermata tajam bak kucing yang rajin mengisi puisi puisinya di mading sekolah. Puisi puisi yang maknanya begitu memporak porandakan hati sampai memikat hati seorang Park Chaeyoung yan...