30. Lost

463 87 7
                                    

"Jung, Jung Hoyeon!"

Hoyeon menggeleng lalu berbelok di koridor menuju kamar asramanya mengabaikan panggilan Jennie yang sedari tadi terus mengejarnya. Melihat Hoyeon akan memasuki kamar asramanya, dengan cepat Jennie mencopot sendal jepitnya lalu melemparkan kearah pintu Hoyeon sehingga pintu tak bisa tertutup.

Mengetahui rencananya berhasil, dengan cepat Jennie mendekat dan mendorong pintunya untuk terbuka "Hey Jung, kau belum menjelaskan sesuatu padaku."

"Tidak ada lagi yang harus di jelaskan Kim Jennie, mulai sekarang kau belajar dan urusi urusan beasiswamu sendiri."

"Tapi kenapa?"

Lagi-lagi Hoyeon tak menjawab, "jawab aku Jung!"

Keributan membuat teman sekamar Hoyeon terbangun dari tidurnya. Dia bangun dan melihat temannya sedang saling diring pintu dengan seseorang dari luar.

"Katakan alasanmu Jung!"

"Aku tidak mau! Aku hanya tidak mau lagi!"

"Aha, aku tidak menerima alasan tak masuk akalmu."

"Pergilah!"

"Aku tidak mau pergi." Jennie masih mencoba mempertahankan posisinya agar pintu tak tertutup.

Didalam sana Hoyeon hampir kalah, dia akui tenaga Jennie cukup besar untuk seukuran orang yang baru sembuh dari sakit.

Aktivitas saling dorong terus terjadi hingga akhirnya Jennie menyerah dan membiarkan Hoyeon sementara dirinya mengingat-ngingat apa yang sudah terjadi.

Sayangnya setelah malam berlalu dia tak kunjung mendapatkan jawaban. Hari ini dia izin sakit karena kondisinya masih belum sepenuhnya pulih. Sekarang dia sedang berada didalam kamarnya dan mengingat-ngingat kejadian kemarin malam.

"Seingatku aku tidak memiliki masalah apapun dengannya. Bahkan... Dia merawatku malam itu. Tidak mungkin aku bertengkar dengannya saat aku sedang tidur."

Jennie kembali berguling kekanan dan kekiri sambil menepuk-nepuk kepalanya berharap ingatannya kembali. "Ah sial." dia berkacak pinggang dihadapan cermin didalam kamar asramanya "aku tidak bisa membedakan kejadian nyata dengan mimpi. Ingatanku tercampur."

Dia memijat pelipisnya "apa yang aku lakukan padanya saat aku sakit? Tidak mungkin jika aku dan dia bertengkar? Chaeyoung bilang jika aku sakit aku selalu... Manja..."

Dia terdiam beberapa saat.

"Sayang...."

"Aku tidak bisa, maaf."

"Kau jahat. Tidak menyukaiku lagi? Apa setelah pergi bersama Hyeri kau berpaling dariku? Jahat, JAHAT!"

"Jen,"

"Hanya satu ciuman dan aku akan merasa lebih baik."

"Sayang..."

Chup.

Kini kedua mata kucing itu membulat sempurna. "Jangan bilang itu bukan mimpi."

"Tidak, itu tidak mungkin terjadi." tanpa sadar dia mengigit kuku jarinya sendiri "bagaimana mungkin..."

"Jennie bodoh."

"Kenapa kebiasaanku aneh sekali sih!"

"Meminta ciuman?" dia terkekeh tawa dengan tingkahnya sendiri.

"Oh? Kau menginginkan ciuman dariku?"

Mendengar suara yang tak asing itu Jennie berbalik dan mendapati sang kekasih tengah berdiri diambang pintu.

Ruby AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang