"Manobal.""Ya!" Chaeyoung menghindar ketika Lisa berniat melemparkan sepatunya ke arahnya.
Gadis yang mengejek Lisa itu hanya menyengir dan duduk di sebelah Mina.
"Kau sendiri?" Tanya Mina dan Chaeyoung mengangguk.
"Kenapa? Biasanya kau bersama Jennie?" Tanya Mina lagi, pasalnya baik Chaeyoung dan Jennie mereka selalu menempel dari kelas sebelas sampai kelas dua belas.
Jika salah satunya hanya berjalan sendiri pasti langsung menjadi rumor apakah mereka putus atau sedang bertengkar.
"Aku di usir."
"Ha?!" Lisa berseru terkejut, "Di usir? Maksudmu?" Tanyanya cepat.
"Jennie sedang belajar di perpustakaan, katanya ia tak bisa fokus karena ada diriku jadi dia mengusirku." Lesu Chaeyoung berkata dan membaringkan kepalanya di atas meja.
"Biar ku tebak? Kau mengganggunya belajar?"
"Apa salahnya jika aku hanya menusuk nusuk pipi gembulnya dengan pensil? Dia sangat lucu ketika fokus."
Lisa dan Mina secara bersamaan melihat Chaeyoung dan keduanya juga menghela nafas secara bersamaan.
"Dasar bucin tolol." Celetuk Lisa.
"Ya! Kau ingin aku pukul? Aku mendengarnya." Tukas Chaeyoung sedangkan Lisa hanya acuh.
Mina yang mendengar pertengkaran keduanya hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya heran.
~~~
Mata Jennie sibuk ke sana kemari membaca tiap tiap buku yang ia lewati. Ia tengah mencari buku incarannya untuk ia baca lalu ia ringkas di buku catatannya.
"Aa!" Jennie tanpa sadar berseru sembari menunjuk buku yang ia cari cari sendari tadi.
Kedua pipinya mengembung cemberut karena ia tak dapat mengambil buku tersebut. Letaknya terlalu tinggi.
Ia berbalik ketika seseorang menepuk pundaknya dengan halus beberapa kali.
"Hallo, Kim."
Jennie mengerjap melihat orang di depannya, "nugu..."
Secara tipis, Hoyeon tersenyum, "Jung Hoyeon."
"Oh, iya! Benar! Maaf, aku lupa." Ucap Jennie merasa tak enak karena melupakan Hoyeon begitu saja padahal mereka baru semalam berkenalan.
"Kau butuh bantuan?" Tanya Hoyeon.
Jennie perlahan mengangguk dan menunjuk buku incarannya lantas Hoyeon sedikit berjinjit dan mengambil buku incaran Jennie.
"Aku lupa memberitahumu kapan kita akan belajar bersama sekaligus menyiapkan beberapa berkas penting." Ujar Hoyeon seraya ia berikan buku incaran Jennie itu pada sang puan.
Jennie mengambil buku tersebut dan tersenyum tipis, "Aku bisa kapan saja." Ucap Jennie, "bagaimana jika setelah istirahat pertama, kita bertemu disini dan belajar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby Admirer
Fiksi PenggemarGXG • CHAENNIE • [Completed] 📍 Ruby Admirer Ruby, sosok perempuan bermata tajam bak kucing yang rajin mengisi puisi puisinya di mading sekolah. Puisi puisi yang maknanya begitu memporak porandakan hati sampai memikat hati seorang Park Chaeyoung yan...