2

123K 5.3K 122
                                    

(Jum'at, 31 Maret 2023)
(Sulawesi Selatan)

Saat ini Rayan dan juga Niko sedang menunggu Aron di kantin kampus, keduanya memesan minuman terlebih dahulu.

Niko menghela nafas
"Aku sangat lelah hari ini"

"Kita hanya duduk saja di kelas,tapi kamu sudah lelah begitu" Rayan terkekeh melihat kelakukan Niko

"Huhu... Kamu tau sendiri kan aku orangnya mudah lelah meski tidak melakukan sesuatu"

Rayan hanya bisa menggelengkan kepalanya dan memilih menghabiskan minumannya.

"Kalian belum pulang ternyata" Seorang laki-laki menghampiri meja Keduanya

Niko dan Rayan mendongak menatap ke arah laki-laki tinggi tersebut.

"Oh ternyata kamu Edward"

Edward Snowden berusia 19 tahun,teman Niko dan Rayan. Edward duduk di samping Rayan sambil memegang minuman kaleng.

"Kelas mu baru saja selesai?"

"Hem, makanya aku ke sini dan ternyata kalian belum pulang"

"Kami sedang menunggu Daddy" Niko mengecek ponselnya,dan dia mendapatkan pesan dari Aron bahwa sebentar lagi dia akan tiba di kampus.

"Oh begitu, oh iya Rayan bagaimana dengan Paman Aron,apa dia bermain dengan kasar?"

Pipi Rayan tiba-tiba merah mendengar pertanyaan Edward
"Apa maksudmu Ed?"

"Ayolah.. Jangan pura-pura bodoh, kalian sudah menikah selama 1 Minggu, mungkin saja Paman Aron sudah menyentuh mu"

Astaga mereka masih berada di kawasan kampus.

"Pelan kan suara mu bodoh, kita masih di kampus" Niko menegur Edward, pasalnya di kantin masih terlihat ramai dengan para mahasiswa.

Edward langsung menutup mulutnya kemudian mendekat ke arah Rayan dan berbisik.

"Kamu tidak perlu tau masalah ranjang ku Edward,itu privasi"

Edward hanya bisa merotasi kan bola matanya.

Beberapa menit kemudian akhirnya Aron telah tiba di depan kampus. Niko dan Rayan pamit kepada Edward yang juga akan segera pulang.

°°°

Aron membawa kedua laki-laki yang memiliki wajah manis dan juga cantik ke salah satu restoran untuk makan siang, bahkan beberapa pasang mata menatap kearah meja mereka. Aron merasa kurang nyaman gara-gara tatapan mata beberapa pengunjung restoran tertuju pada Rayan.

Aron langsung balik menatap mereka dengan tatapan yang lebih tajam. Rayan miliknya dan tidak ada yang boleh menyentuh nya.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan mereka tiba, Niko langsung menyantapnya karena memang merasa lapar begitupun dengan Rayan dan juga Aron.

Aron kembali mengantar keduanya pulang setelah makan siang lalu kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

°°°

Hari sudah larut malam, Aron baru saja pulang dari kantor, setelah memarkir mobil di garasi, dia berjalan masuk ke dalam Mension yang sudah terlihat gelap hanya lampu dari arah dapur yang dibiarkan menyala, dia berjalan naik ke atas menuju kamar.

Aron melihat Rayan sudah tertidur lelap, karena tidak ingin mengganggu istrinya Aron melangkah dengan perlahan ke arah kamar mandi. Setelah mandi Aron memakai piyama yang sudah Rayan siapkan lalu ikut merebahkan diri di samping Rayan.

Tidak lupa memberikan kecupan selamat malam di kening Rayan dan juga memperbaiki letak selimut. Barulah Aron menutup matanya dan mulai masuk ke alam mimpi.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang