6

78.3K 3.8K 106
                                    

(Jum'at, 26 Mei 2023)
(Sulawesi Selatan)

Aron bangun lebih awal karena Rayan tidak ada jadi mau tidak mau ia harus memasang alarm, sedikit meregangkan otot-otot yang kaku setelah itu masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Aron telah siap dengan stelan kantornya, melangkahkan kakinya ke arah dapur.

"Selamat pagi. Bapak Ingin sarapan?" Tanya salah satu ART.

"Hanya kopi"

ART itu langsung menuangkan kopi ke dalam gelas yang sudah jadi dan langsung menyajikan di atas meja.

Aron mengirimkan pesan kepada Rayan, hanya sekedar mengucapkan selamat pagi rutinitas sehari-hari keduanya. Segaris senyum terbit di belahan bibir Aron saat mendapat balasan dari sang istri.

°°°

Hari ini Aron dan juga Hugo sedang berada di luar untuk mengecek pembangunan pusat perbelanjaan yang di mana sebentar lagi akan selesai.

Keduanya di temani oleh mandor untuk berkeliling mengecek gedung sambil menjelaskan setiap detail bangunan tersebut.

Mereka asyik mengobrol hingga waktu makan siang.

Hugo melihat jam nya.
"Pak Aron sudah jam makan siang"

"Hem, kalau begitu kami pamit dulu". Aron dan Hugo meninggalkan area gedung.

"Pak Aron ingin makan siang?"

"Iya"

Hugo mampir ke salah satu restoran terdekat untuk makan siang. Restoran terlihat ramai karena sudah memasuki jam makan siang.

Salah satu pelayan menghampiri meja keduanya mencatat beberapa pesanan yang Aron pesan dan begitu juga dengan Hugo.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah datang tanpa menunggu lama keduanya mulai menikmati makanan.

Sejenak Aron menghentikan acara makannya dan memilih menatap ke arah Hugo yang masih sibuk mengunyah.

Merasa diperhatikan, Hugo menghentikan acara makannya.

"Apa apa Pak?"

"Apa kamu menyukai putra ku?"

Pertanyaan mendadak dari sang atasan membuat Hugo tersedak.

"Uhuk!Uhuk!"

Aron menyodorkan segelas air putih dan Hugo langsung menghabiskan sekali teguk.

"Apa maksud Pak Aron?"

"Bukankah pertanyaan ku sudah jelas, tinggal jawab saja"

Hugo terdiam sejenak memikirkan pertanyaan Aron. Apakah harus jujur sekarang, Batin Hugo.

"Sebenarnya,saya sudah lama menyukai Niko Pak, namun saya tidak berani mengungkapkannya"

"Sejak kapan kamu menyukainya?"

Hugo meremas celananya.
"Sejak Niko SMP"

"Berarti sudah 7 tahun,lama juga kamu memendam perasaan mu"

"Begitulah Pak" Hugo hanya bisa tersenyum.

"Jika kamu serius dengan Niko. Saya tidak akan melarang, tapi apa kamu bisa bertahan disisinya? Apalagi usia kalian beda jauh dan juga Niko masih kekanak-kanakan"

"Saya bisa bertahan selama 7 tahun lamanya. Jadi saya juga bisa bertahan disisinya"

"Baiklah kalau kamu sudah memutuskan, saya hanya bisa mendukung dari belakang"

"Terima kasih Pak Aron"

"Ya sama-sama"

Keduanya menyelesaikan makan siang dan kembali ke kantor.

°°°

Malam hari Aron baru saja pulang dari kantor, setelah membersihkan diri, kemudian ia masuk ke dalam ruang kerja, karena masih ada pekerjaan yang harus ia kerjakan.

Aron mengerjakan pekerjaan nya hingga pukul 12 malam.

"Ternyata sudah larut" gumamnya sambil mematikan komputer.

Berjalan ke luar menuju kamar. Menghela nafas panjang, suasana kamar sedikit sepi, biasanya ia melihat Rayan mengerjakan tugas kuliahnya.

"Baru 2 hari tapi kamar ini terlihat sepi"

Aron mengambil ponselnya di meja, mengirimkan pesan ke pada Rayan, karena tadi dia mencoba untuk menelpon tapi nomor Rayan tidak aktif.

Setelah mengirim pesan, Aron kemudian mendekat ke tempat tidur. Merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk tidur.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang