14

60.4K 3.2K 14
                                    

(Sabtu, 12 Agustus 2023)
(Sulawesi Selatan)

Aron sudah kembali bekerja seperti biasanya setelah terbaring lemah hampir seminggu.

"Ingat jangan memaksa diri untuk bekerja terlalu keras, nanti siang aku akan ke kantor membawa makanan untuk Mas Aron" pesan Rayan sambil memasangkan dasi Aron.

"Hm.. kalau begitu aku berangkat sekarang" Rayan menganggukkan kepalanya.

Kemudian Aron berjalan keluar namun dia kembali menghampiri Rayan.

"Ada kelupaan?" Tanya Rayan. Bukannya menjawab Rayan, Aron malah mencium bibir Rayan.

"Hhm"

Aron melumat bibir Rayan hingga terlihat sedikit membengkak.

"Aku melupakan ini" Aron mengusap sudut bibir Rayan yang basah. Rayan memukul dada Aron dengan pelan.

"Aku akan berangkat sekarang" Aron mengusap kepala Rayan dan berjalan menuju mobilnya meninggalkan area Mension.

Rayan naik ke atas untuk membangunkan Niko, karena hari ini mereka berdua tidak ada kelas.

Seperti biasa Rayan terlebih dahulu mematikan AC dan langsung membuka jendela agar udara masuk ke dalam kamar.

"Astaga dia masih tidur" Rayan duduk di tepi kasur lalu mulai membangunkan Niko.

Beruntung Niko tidak terlalu susah untuk di bangunkan. Menepuk pelan pantat Niko agar segera bangun karena hari sudah semakin siang.

Niko akhirnya bangun, setelah mengumpulkan nyawanya.

"Selamat pagi Pa" ucap Niko dengan suara serak khas bangun tidur.

"Pagi, bersihkan diri mu lalu turun ke bawah untuk sarapan"

Niko menganggukkan kepalanya dan berjalan pelan ke kamar mandi.

Sementara Rayan membersihkan tempat tidur Niko yang terlihat berantakan.

°°°

Siangnya Niko ikut dengan Rayan untuk membawa makanan.

Mereka berdua berjalan masuk ke kantor. Seluruh karyawan menunduk hormat kepada keduanya.

"Selamat siang semuanya" Sapa keduanya ke beberapa karyawan yang berpapasan dengan mereka.

Di lantai atas, mereka di sambut oleh Hugo.

"Selamat siang Hugo. Apa Mas Aron di dalam?"

"Ah, selamat siang. Pak Aron ada di dalam" jawab Hugo merasa sedikit gugup karena ternyata pujaan hatinya sedang berdiri didepan matanya.

"Papa masuk saja dulu, aku ingin berkeliling sebentar" ucap Niko.

"Ya sudah kalau begitu, aku masuk dulu". Rayan meninggalkan Niko dan Hugo. Suasana menjadi sedikit canggung.

Niko menatap laki-laki yang lebih dewasa dari nya.
"Hm, aku belum makan siang. Apa kamu mau makan siang denganku di kantin?"

Hugo menatap Niko, tiba-tiba saja dia merasa senang bagaimana tidak pujaan hatinya sedang mengajaknya makan bersama.

"Ah.. kamu tidak mau ya" Niko menggaruk kepalanya.

"Tidak!! A-aku mau!"

Niko tersenyum. Akhirnya mereka berdua turun ke bawah menuju kantin.

Hugo memesankan makanan favoritnya untuk Niko. Berharap laki-laki manis itu menyukainya.

Mereka berdua makan siang sambil sesekali mengobrol.

Sementara itu di ruangan Aron. Rayan sedang menemani Aron makan siang.

"Apa kamu tidak ingin makan?" Ucap Aron.

"Aku masih kenyang" Rayan tersenyum.

Aron melanjutkan makannya hingga habis lalu Rayan memasukkan tempat bekal nya di Tote bag.

"Masakan mu selalu enak" Aron bersandar di sofa sambil mengusap perutnya.

"Syukurlah kalau Mas suka. Aku akan ke toilet sebentar" Rayan berjalan menuju toilet di ruangan Aron.

Tok.. Tok

Suara ketukan pintu terdengar.

"Masuk" ucap Aron dengan nada berat.

Hugo berjalan masuk dengan Niko di belakangnya. Aron menaikkan alisnya menatap bingung kearah mereka berdua.

"Kata papa mu tadi kamu ingin berkeliling, apa kalian pergi bersama"

Niko menganggukkan kepalanya. Kemudian mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Iya, kami makan siang bersama"

Aron menatap Hugo sejenak. Sementara Hugo tersenyum.

"Ah baguslah kalau begitu.... Hugo bagaimana jadwal ku setelah ini?"

Hugo mengecek tablet.
"Jadwal Pak Aron setelah makan siang tidak begitu padat. Apa anda ingin melakukan sesuatu?"

"Aku ingin mengajak Rayan untuk jalan-jalan"

"Kalau begitu saya akan mengosongkan jadwal Pak Aron"

"Kosongkan juga jadwal mu, ikutlah dengan kami. Bukan begitu Niko?" Aron menatap putranya.

"Hm, ikut saja dengan kami" Ujar Niko.

Aron tersenyum, dia terlihat seperti sedang menjodohkan putranya dengan asistennya itu.

Mereka pergi setelah Rayan keluar dari toilet. Berhubung hari ini Hugo membawa mobil, jadi Aron menyuruh Niko untuk naik ke mobil Hugo. Sementara dia dengan Rayan.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang