17

58.1K 3K 46
                                    

(Rabu, 16 Agustus 2023)
(Sulawesi Selatan)

Mereka berdua berendam di bathtub, Rayan menyandarkan tubuhnya di Aron.

Menikmati hangatnya air merilekskan tubuh yang terasa sedikit kaku.

Dengan jahil Aron meremas milik Rayan yang membuat Rayan melenguh.

Perlahan Aron mulai mengocok penis mungil Rayan.

"Ahh Mas!" Rayan meremas lengan Aron yang sedang mengocok miliknya.

"Jangan! Ahhh!"

Suara desahan Rayan bergema di kamar mandi saat Aron semakin mempercepat gerakan tangannya. Rayan merasa akan segera orgasme.

"Hnghh! A-aku shh keluar!"

Dada Rayan berdebar kencang bahkan nafasnya tersengal-sengal saat cairan putih kental keluar dari miliknya.

Salah satu tangan Aron memegang dagu Rayan agar menoleh ke arahnya.

"Uhm"

Aron melumat bibir Rayan. Menikmati ciuman Aron sampai tidak menyadari suaminya itu melebarkannya pahanya.

Tanpa bertanya Aron langsung memasukkan dua jarinya ke dalam lubang Rayan.

"Uhkh..." Rayan memundurkan wajahnya sehingga pangutan bibir keduanya lepas.

Aron menatap bingung.
"Uhh.. kita l-lanjutkan di kamar saja" Rayan menatap wajah Aron.

Tanpa basa-basi Aron langsung menggendong tubuh Rayan keluar dari kamar mandi.

Aron terlebih dahulu mengeringkan tubuh mereka berdua dengan handuk.

Kemudian Aron mendorong tubuh Rayan untuk tidur di kasur, kembali melumat bibir yang sudah membengkak karena ulahnya.

"Ahh" Rayan mengerutkan alisnya saat Aron kembali memasukkan jarinya ke dalam lubangnya.

Aron mulai menggerakkan jarinya membuat tubuh Rayan melengkung.

"Nnngh... Ungh" Rayan menutup mata sambil meremas seprei menyalurkan rasa sakit dan juga nikmat di bawah sana.

Aron menekan prostatnya berulang kali sehingga cairan kental keluar dari penis mungil Rayan yang membasahi perutnya.

Aron menarik jarinya keluar, menatap sejenak sang istri yang sudah terlihat pasrah.

Tangannya terulur untuk mengoleskan cairan sperma Rayan ke miliknya, mengurut pelan sebelum masuk ke dalam lubang berkedut sang istri.

"Hngh!"

Dengan sekali hentakan Aron memasukkan miliknya. Mendiamkan sebentar agar Rayan terbiasa.

Aron kembali meraup bibir Rayan, melumat bahkan saling membelit lidah.

"Mas! Ungh" lenguhan Rayan terdengar saat Aron mulai bergerak di dalam lubangnya.

Menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat membuat tubuh Rayan terhentak.

Dada Rayan berdebar kencang saat Aron menghantam lubangnya terus menerus.

"Uhh... A-aku Ahh!"

Aron tau sang istri akan klimaks kesekian kalinya, kembali menghentakkan pinggulnya dengan tempo cepat.

"Ahhh! Nngh!" Sperma Rayan keluar membasahi perutnya.

Aron membiarkan Rayan menikmati sensasi pelepasannya.

Jari telunjuk Aron terulur ke arah perut Rayan. Menjilat cairan lengket tersebut tanpa rasa jijik.

Rayan terdiam memperhatikan sang suami.
"Enak" ucap Aron dengan pelan.

Wajah Rayan memerah, Aron merendahkan tubuhnya untuk mencium bibir sang Istri.

Aron kembali menggerakkan pinggulnya menggenjot lubang becek Rayan. Bahkan Rayan tidak tau berapa lama mereka melakukannya.

Pagi harinya Aron bangun terlebih dahulu, menatap wajah laki-laki yang berstatus sebagai pendampingnya itu.

Sudut bibirnya terangkat saat matanya tidak sengaja melihat tanda kemerahan di leher dan juga pundak Rayan.

Tok
Tok

Suara ketukan pintu terdengar,Aron langsung mengalihkan pandangannya.

Aron turun dari tempat tidur dan langsung memakai celana pendeknya kemudian berjalan untuk membuka pintu.

"Niko, ada apa?" Tanya Aron.

Sementara Niko menatap Aron, kemudian dia buru-buru menutup hidungnya.

"Auw! Daddy sangat bau" Niko mengibaskan tangannya di depan wajah tampan Aron.

Aron terkekeh geli, dengan sengaja dia malah memeluk Niko.

"Daddy! Lepaskan aku!" Ucap Niko berusaha untuk melepaskan pelukan Aron.

Rayan membuka matanya saat mendengar suara Niko.

Berusaha untuk bangun meski seluruh tubuhnya terasa sakit. Rayan duduk sambil menyandarkan kepalanya di headboard.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang