(Kamis, 7 September 2023)
(Sulawesi Selatan)07:00
Rayan terbangun saat mendengar suara Aron dari kamar mandi. Menghampiri sang suami yang terlihat lemas.
"Mas kenapa?" Tanya Rayan sambil mengusap belakang Aron.
"Tidak tau sayang, sedari malam perut ku terasa di aduk-aduk"
"Kita ke dokter saja ya Mas"
"Tidak perlu sayang, ini mungkin hanya karena aku lupa makan kemarin"
"Ya sudah sekarang Mas tidur lagi, aku akan buat bubur"
Rayan membantu Aron berjalan keluar dari kamar mandi.
"Mas rebahan saja dulu. Aku akan ke bawah"
Aron menganggukkan kepalanya lalu Rayan langsung turun ke bawah untuk membuat bubur.
30 menit kemudian Rayan selesai membuat bubur.
"Selamat Pagi Den Rayan" Sapa Bibi.
"Pagi bi" Rayan menuangkan bubur ke mangkuk tidak lupa memberikan lauk suwiran ayam dan juga telur.
"Aden buat bubur ayam untuk siapa?"
"Ini buat Mas Aron bi, soalnya lagi enggak enak badan. Mual-mual terus"
"Ya sudah, biar bibi buatkan teh hangat"
"Makasih bi, aku ke atas dulu"
Rayan berjalan menuju kamar sambil membawa nampan. Dia juga memaksa Aron untuk makan karena takutnya nanti Aron akan semakin lemas.
Namun hanya beberapa sendok Aron sudah tidak berselera.
"Sayang aku boleh minta sesuatu?" Aron menatap ke arah Rayan yang juga sedang menatapnya.
"Apa Mas?"
"Aku pengen makan jeruk"
"Aku ambilkan dulu"
Rayan kembali turun untuk mengambil jeruk dan juga beberapa buah, mungkin saja Aron ingin memakan yang buah yang lain.
°°°
Sudah beberapa hari ini Aron sering muntah meski hanya cairan bening yang keluar dan itu membuat Rayan semakin khawatir.
Jadi tanpa pikir panjang Rayan membawa Aron ke dokter. Karena dia tidak ingin sang suami semakin tersiksa dengan rasa mual nya, bahkan nafsu makan Aron menurun.
"Jadi bagaimana kondisi suami saya Dok?" Tanya Rayan.
Dokter itu menatap ke arah keduanya secara bergantian.
"Hm. Saya harus memeriksa anda juga" Dokter menatap Rayan.
"S-saya?" Rayan menunjuk dirinya.
"Iya. Saya hanya ingin memastikan sesuatu"
Dengan ragu Rayan menyetujui untuk di periksa juga.
Beberapa menit kemudian Dokter kembali menatap keduanya sambil tersenyum.
"Selamat istri anda saat ini tengah mengandung dan usia kandungannya sudah memasuki 1 bulan"
Deg
DegJantung Rayan dan Aron berdetak kencang saat mendengar ucapan sang dokter. Mereka bingung, bagaimana bisa hamil, sementara Rayan adalah seorang laki-laki.
"Apa itu benar Dok?" Tanya Aron.
"Iya, saya sudah memeriksanya Pak"
"T-tapi saya laki-laki Dok" Rayan masih tidak percaya.
Dokter itu tersenyum.
"Mungkin ini terdengar asing di telinga kalian, namun saya sudah beberapa kali menangani Male pregnant . Namun yang perlu diperhatikan kondisi laki-laki dan wanita berbeda saat hamil. Laki-laki lebih rentang mengalami keguguran. Jadi sebisa mungkin anda harus menjaga kesehatan istri dan juga janin kalian. Kerja berat bahkan stres bisa mengganggu berkembang janin""Tapi Dok. Jika istri saya yang hamil kenapa saya yang merasa mual?"
"Itu hal yang wajar Pak. Tapi seiring berjalannya waktu Pak Aron tidak akan merasakan mual lagi, tapi mungkin perubahan sikap dan emosi akan terjadi kepada istri anda"
"...saya sudah memberikan resep obat untuk kandungan istri anda. Saya sarankan perbanyak makan sayuran dan buah"
"Kalau begitu kami permisi Dokter. Terima kasih"
"Sama-sama Pak"
Aron memeluk pinggang Rayan, mereka berdua masuk ke dalam mobil, meninggalkan area rumah sakit.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
√Papa & Daddy (BL)√
Fanfiction‼️ CERITA BL JADI JANGAN SALAH LAPAK ‼️ ‼️ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN👍🏻‼️