36

44K 2K 14
                                    

(Rabu, 20 September 2023)
(Sulawesi Selatan)

"Nngh Mas A-aron ahh!"

"Shhh"

"Hhngh"

Suara desahan bergema di dalam kamar. Entah berapa jam Aron menghantam hole Rayan.

Rayan merasa seluruh badannya sakit terutama bagian pinggangnya sudah mati rasa, namun Aron masih bersemangat menghentakkan pinggulnya.

Bahkan sekarang Aron malah menyuruh Rayan yang bergerak.
Aron bersandar pada headboard sementara Rayan perlahan memasukkan penis Aron.

"Ahhh!"

Posisi seperti ini membuat penis Aron masuk semakin dalam. Dan itu membuat Rayan mengerang nikmat.

"Bergerak sayang" ucap Aron menikmati wajah memerah sang istri.

Perlahan Rayan mulai menaik-turunkan pinggulnya.

Sementara Aron memejamkan mata menikmati lubang hangat Rayan yang menjepit penisnya.

Rayan terus bergerak, ia merasa sebentar lagi akan mencapai puncaknya. Aron juga merasa hal yang sama.

Aron menghentakkan pinggulnya semakin dalam, meremas pantat bulat sang istri menyalurkan rasa nikmat.

Mendekatkan wajahnya di dada Rayan yang terlihat menggiurkan dengan kedua puting mencuat.

"Shhh! Mas!" Rayan mendongakkan kepalanya.

"Uhm sayang ahh"

Cairan Rayan membasahi perutnya dan juga Aron.

Sementara cairan Aron memenuhi lubang becek Rayan. Deru nafas terdengar dari keduanya saat mendapat pelepasannya.

Tubuh Rayan sudah lemah, bahkan kedua pahanya sudah bergetar. Rayan ambruk di dalam pelukan Aron di mana mereka masih menyatu.

°°°

Aron menidurkan Rayan yang sebelumnya sudah ia bersihkan dan juga tidak lupa memakaikan pakaian tidur untuk Rayan.

Ikut merebahkan tubuhnya di samping sang istri.

"Selamat tidur sayang" Aron mengecup kening dan juga bibir Rayan sebelum ikut terlelap.

Pagi harinya Aron lebih dulu bangun karena mendengar suara tangisan Ara.

"Princess nya Daddy kok nangis, lapar ya" Aron menggendong tubuh Ara yang masih sesenggukan.

"Papa masih tidur. Bagaimana kalau Ara mandi dulu ya bareng Daddy"

Aron memang sering kali membantu Rayan untuk memandikan Ara. Dan Aron pun sudah terbiasa mengurus keperluan bayi karena saat Niko kecil Aron lah yang kerap kali mengurus Niko saat mendiang istrinya tengah sibuk.

Setengah jam berlalu Aron telah selesai memandikan Ara, tidak lupa memakaikan minyak telon dan juga bedak.

"Ayo sayang kita keluar untuk berjemur"

Aron menggendong Ara untuk keluar. Menghirup udara segar sekaligus berjemur.

Tidak lama keduanya keluar Rayan terbangun. Seluruh tubuh terasa sakit. Dengan perlahan ia berjalan ke kamar mandi.

°°°

Setelah sarapan bersama Rayan langsung menyusui Ara karena balita itu terus menggeliat karena sudah tidak sabar meminum ASI papa nya.

Rayan juga sudah menyiapkan pakaian kantor Aron. Saat ini ia sedang duduk di sofa ruang tamu sementara Niko sudah pergi kuliah tadi di jemput oleh Hugo.

"Sayang Mas sudah mau berangkat" ucap Aron.

Rayan bangkit dari duduknya, meski sedikit susah karena Ara masih menyusu.

"Mas Aron mau aku bawakan makan siang hari ini?"

"Boleh"

"Ya sudah nanti aku pergi sama sopir"

"Hm, kalau begitu Mas berangkat sekarang"

Seperti biasa sebelum berangkat ke kantor Aron terlebih dahulu memberikan kecupan manis di bibir Rayan.

"Hai princess lihat Daddy dulu dong" Aron menyuruh Ara untuk berbalik melihatnya namun nyatanya bocah gempal itu lebih nyaman di dada Rayan.

Rayan dan juga Aron terkekeh geli melihat putri kecilnya yang tidak mau melepaskan sesapan nya.

"Ya sudah kalau begitu Mas pergi sekarang"

Aron masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan area Mension.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang