35

45.1K 2K 17
                                    

(Rabu, 20 September 2023)
(Sulawesi Selatan)


Mata Aron tidak sengaja melirik dada Rayan yang masih terbuka.

"Bajunya jangan di tutup dulu" Aron menatap tangan Rayan yang ingin mengancingkan bajunya.

"Memangnya kenapa Mas?"

"Nanti kamu juga tau. Mas pindahin Ara dulu"

Aron berjalan perlahan menuju tempat tidur Ara yang tidak jauh dari tempat tidurnya dan juga Rayan.

"Hm, ini masih menetes" Rayan mengambil tissue di samping meja kecil, karena ASI nya masih keluar mungkin karena Ara tadi menyusu.

Aron kembali duduk di samping Rayan.
"Kenapa?"

"ASI nya masih menetes Mas"

"Biar Mas bantu"

Aron mendorong tubuh Rayan agar kembali bersandar di headboard. Kemudian ia mendekatkan wajahnya di dada Rayan yang terbuka.

Tanpa pikir panjang Aron langsung menyedot puting Rayan dengan rakus.

"Ahh Mas" Rayan meremas rambut Aron.

Rayan berusaha menahan suaranya, rasanya sangat berbeda saat ia menyusui Ara.

Ia tidak akan mendesah saat Ara mulai menyedot puting nya, namun saat Aron yang melakukannya entah mengapa Rayan merasakan sensasi geli dan juga nikmat.

"Shh Mas jangan di remas ahh" Rayan menggeliatkan tubuhnya saat Aron memainkan dada satunya.

Setelah puas Aron melepaskan puting Rayan.

Plok

Dada Rayan berdebar kencang, Aron menyeringai lebar saat melihat istri cantiknya terangsang.

"Ah, ternyata kamu sudah tegang"

Tangan Aron mengusap milik Rayan dari balik celana yang ternyata sudah mengeras hanya karena sesapan di dadanya.

"Mas" ucap Rayan dengan pelan namun masih bisa terdengar oleh Aron.

"Iya sayang"

"Ak-aku ingin" wajah Rayan sudah memerah sempurna.

Sementara Aron menyeringai lebar.
"Ingin apa?" Aron malah bertanya balik, menggoda istrinya sebentar tak apa bukan.

Rayan menggigit bibirnya.
"Aku.. aku"

Rayan mendekatkan wajahnya di telinga Aron, berbisik dengan pelan. Aron tersenyum penuh kemenangan mendengar keinginan sang istri karena sejujurnya dia pun juga menginginkannya.

Karena semenjak melahirkan Rayan dan Aron belum pernah berhubungan intim. Karena Ara masih terlalu kecil saat itu dan juga masih butuh perhatian khusus.

°°°

Aron menindih tubuh Rayan, melumat bibir merah yang membuatnya candu. Saling bertukar saliva dan juga membelit lidah.

Tangan Aron tidak tinggal diam, meremas dada Rayan. Memainkan kedua puting yang mencuat karena rangsangan.

Ciuman Aron turun ke leher Rayan. Memberikan tanda kemerahan di area leher putih Rayan.

"Ahh Mas uhm!" Rayan meremas pundak Aron.

Ciuman Aron semakin turun ke bawah. Melebarkan kedua paha Rayan sehingga ia bisa melihat lubang berkedut Rayan.

"Ngghh!"

Rayan memejamkan mata menikmati sensasi geli dan nikmat di bawah sana.

Dengan lihai Aron menjilat lubangnya tanpa rasa jijik. Memasukkan ujung lidahnya ke dalam hole Rayan.

"Mas ahh shh ngghh"

Rayan tidak dapat mengontrol desahannya. Rasanya sangat nikmat, mungkin karena Aron sudah lama tidak menyentuhnya jadi dengan mudah ia menikmati sentuhan sang suami.

Puas memainkan lubang Rayan dengan lidahnya kini Aron mulai memasukkan jarinya ke dalam lubang hangat Rayan.

"Uhm! Ahhh!"

"Lihatlah lubang mu menelan jari-jari ku" Aron tersenyum lebar.

Aron menggerakkan jarinya semakin dalam dan itu membuat Rayan semakin menggeliat seperti cacing kepanasan.

"Uhm"

Aron kembali melumat bibir bengkak Rayan. 

"Fuah AHHH! Mas!"

Rayan mendesah nikmat saat ia mencapai pelepasan pertamanya.  Dada Rayan berdebar kencang bahkan nafasnya tersengal-sengal.

"Ini belum berakhir sayang" Aron menyeringai lebar.

TBC

√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang