(Senin, 25 September 2023)
(Sulawesi Selatan)Hari ini adalah hari weekend, seperti biasa Aron bangun lebih dulu untuk berolahraga.
30 menit kemudian Rayan baru bangun, karena tadi malam dia begadang karena Ara sedikit rewel jadi mau tidak mau Rayan harus terjaga sepanjang malam.
Setelah membersihkan diri Rayan memakai pakaian santainya, baju kaos oversize dan celana pendek ketat.
Sebelum keluar dari kamar Rayan terlebih dahulu mengecek putri kecilnya apa sudah bangun atau belum.
"Masih tidur ternyata" Rayan mengusap pelan kepala Ara.
Rayan langsung keluar dari kamar setelah memastikan Ara masih tertidur lelap. Ia langsung berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan.
Sudah 5 hari ini Rayan yang mengurus keperluan rumah karena Bibi sedang pulang kampung.
Kalau boleh jujur Rayan merasa sedikit kerepotan jika tidak ada Bibi, apalagi Ara terkadang rewel jadi membuat ia harus tetap di sisi putri kecilnya.
Ia juga harus mengurus keperluan Aron, terkadang Rayan juga membantu mengurus kebutuhan Niko.
Aron baru saja selesai olahraga, baju nya sampai basah oleh keringat. Namun itu tidak mengurangi kadar ketampanannya.
Karena merasa haus Aron langsung ke dapur, dan betapa terkejutnya ia melihat pemandangan yang menggoda imannya.
Bagaimana tidak Rayan hanya mengenakan kaos oversize yang menutupi kedua paha putihnya, bahkan celana pendek yang ia kenakan tidak terlihat.
Aron meneguk ludahnya melihat tubuh seksi Rayan. Bukankah ia pernah bilang setelah melahirkan Rayan semakin terlihat seksi dan menggoda.
Rayan masih sibuk membuat sarapan tanpa menyadari tatapan mesum dari sang suami yang sudah berdiri tepat di belakangnya.
Lengan Aron memeluk pinggang Rayan. Dan itu membuat Rayan terkejut dan hampir saja menumpahkan sup nya.
"Mas! Sup nya hampir jatuh" kesal Rayan.
"Maaf sayang" Aron menyandarkan kepalanya di bahu Rayan.
"Habis olahraga?"
"Hm, baru saja selesai"
Rayan menganggukkan kepalanya, lalu kembali fokus untuk memotong sayuran. Sementara Aron tidak melepaskan pelukannya.
"Lepas dulu, aku susah bergeraknya Mas"
Namun Aron masih memeluk Rayan, bahkan kini tangannya mulai masuk ke dalam baju kaos Rayan.
Mengelus perut rata Rayan lalu perlahan tangannya semakin naik ke atas.
"Ahk!" Rayan memekik saat Aron meremas dadanya.
"Mas! Sakit jangan di remas" Rayan berusaha melepaskan tangan Aron yang semakin meremas dadanya bahkan ASI nya sampai keluar membasahi baju kaos di bagian dada nya.
"Aku haus" ucap Aron tepat di samping telinga Rayan.
"Ya sudah lepas dulu, aku ambilkan Mas air putih"
Namun Aron langsung membalikkan tubuh Rayan sehingga keduanya saling berhadapan.
"Aku tidak mau air putih tapi..." Aron perlahan menarik kaos Rayan ke atas sehingga kedua dada montok Rayan terlihat "aku mau yang ini"
Aron langsung memasukkan puting Rayan ke dalam mulutnya. Menyedot ASI nya sampai membasahi tenggorokan nya.
Rayan tidak bisa bergerak karena salah satu tangan Aron memeluk pinggangnya. Ia hanya bisa pasrah.
"Shh pelan-pelan Mas" Rayan mengusap rambut Aron.
Keduanya tidak menyadari bahwa sedari tadi Niko menatap mereka, awalnya Niko ingin minum tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat Aron sedang menyusu sambil memainkan dada Rayan.
"Ckk... Dasar bayi besar" Gumam Niko sambil berjalan menjauh dari area dapur.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
√Papa & Daddy (BL)√
Fanfiction‼️ CERITA BL JADI JANGAN SALAH LAPAK ‼️ ‼️ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN👍🏻‼️