26

46K 2.5K 51
                                    

(Rabu, 6 September 2023)
(Sulawesi Selatan)

Hari ini entah mengapa mood Aron sangat buruk, bahkan beberapa karyawan sempat terkena amukan dari sang atasan.

Bruk

Suara gebrakan meja terdengar dari ruang rapat. Saat ini Aron menatap Hugo dan yang lainnya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?! HAH!" suara Aron kian meninggi.

"Apa kalian tidak punya mulut?!!"

"JAWAB!"

"Maafkan kami Pak" ucap salah satu karyawan.

Aron menatap tajam ke arahnya.
"Apa hanya itu yang bisa kamu katakan?!"

Aron berdiri lalu berjalan ke arah karyawan itu.
"Saya tidak butuh maaf kalian! Saya hanya ingin tau apa yang bisa kamu lakukan tentang laporan ini!" Aron melemparkan laporan ke atas meja.

"Dan kamu Hugo apa kamu tidak memeriksa pekerjaan mereka?"

Hugo menunduk.
"Maafkan saya Pak"

"Saya tidak mau tau laporan itu harus selesai siang ini dan saya tidak ingin ada kesalahan! Kalian mengerti!"

"Baik Pak" mereka keluar dari ruang rapat dengan terburu-buru.

Menghela nafas panjang sedikit melonggarkan dasi lalu berjalan menuju ruangannya.

Duduk di kursi kebesarannya sambil memijat pelipisnya.

"Huff.. hari yang berat" ucapnya.

°°°

Sementara itu Hugo dan yang lainnya sibuk mengerjakan laporan yang membuat sang atasan marah besar.

"Baru kali ini aku melihat Pak Aron semarah itu"

"Iya kamu benar, apa beliau sedang ada masalah?"

"Mungkin saja. Apa jangan-jangan Pak Aron tidak mendapatkan jatahnya"

Bruk

Mereka menoleh saat mendengar suara meja di pukul.

"Bisakah kita fokus mengerjakan laporan ini tanpa bergosip?" Hugo menatap mereka.

"Baik Pak"

Mereka langsung duduk di kursi masing-masing dan mulai mengetik kalimat demi kalimat.

Saat jam makan siang rapat telah usai. Hugo dan yang lainnya bisa bernafas lega karena Aron cukup puas dengan hasil laporan tadi.

"Kalian pergi duluan saja" ujar Hugo saat yang lainnya mengajak untuk makan siang bersama.

"Kalau begitu kami pergi dulu Pak"

Hugo menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju ruangan Aron.

Seperti biasa sebelum masuk Hugo terlebih dahulu mengetuk pintu. Menghampiri sang atasan yang sibuk menatap layar datar.

Keduanya membicarakan proyek baru yang akan segera di mulai dan setelah itu Aron dan Hugo meninggalkan kantor dengan menggunakan mobil.

Mereka berdua akan pergi meninjau lokasi yang akan di gunakan untuk pembangunan gedung baru.

Sesampainya di sana Aron lagi-lagi murka saat melihat dena pembangunan gedung tidak sesuai apa yang di harapkan.

Hari ini betul-betul membuat emosi Aron tidak terkendali, entah mengapa para karyawannya selalu membuat kesalahan.

"Sebaiknya kita kembali ke kantor" Aron lebih dulu berjalan menuju mobil sambil memijat pelipisnya.

°°°

Aron baru pulang dari kantor saat jam menunjukkan pukul 10 malam, dengan langkah berat dia berjalan masuk ke dalam rumah.

Menaiki tangga menuju kamarnya. Sedikit gelap hanya lampu dari kamar mandi yang menerangi.

Dengan perlahan Aron berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Beberapa menit kemudian Aron selesai membersihkan diri.

Tiba-tiba saja perutnya berbunyi.
"Ah, aku belum makan sedari tadi" Aron tidak sempat makan hari ini karena pekerjaan di kantor sangat banyak dan juga mood nya sedang hancur.

Menoleh ke arah sang istri yang sudah terlelap, karena tidak ingin mengganggu Aron memilih untuk membuat makanan sendiri.

Meski hanya mie instan setidaknya bisa mengganjal perutnya.

Namun saat akan memasukkan ke dalam mulutnya tiba-tiba Aron berlari menuju wastafel.

Rasa mual menyerangnya tiba-tiba, setelah merasa lebih baik Aron kembali duduk di meja makan menatap mangkuk yang berisi mie.

"Aku sudah tidak berselera"

Aron kembali ke kamar untuk tidur karena sudah tidak bernafsu melihat mie yang sudah dia masak.

Memeluk sang istri dari belakang tidak lupa memberikan kecupan manis di bibir dan juga kening sebelum ikut memejamkan mata.

TBC


√Papa & Daddy (BL)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang