part 10

57.8K 3.4K 88
                                    

ENJOY!!!!

••••••••••

Aku sedang menikmati potongan buah sembari menonton televisi dan memantau Rayhan yang asik bermain dengan mobil-mobilannya.

sekitar dua minggu lagi kandunganku akan memasuki usia tujuh bulan, dan rencananya akan ada acara tujuh bulanan yang akan dilaksanakan di rumah kami. Tadinya Ibunya Mas Danar menawarkan untuk melaksanakan di rumahnya saja, tapi aku dengan halus menolak dengan alasan aku sepertinya tidak sanggup melaksanakan perjalanan jauh. Lebih daripada itu aku takut Mas Damas merindukan istri pertamanya itu jika kami pergi ke Jogja.

"Buna, jalan-jalan, yuk!"

aku menengok ke arah Rayhan yang sedang berjalan mendekat ke arahku, meningalkan mainannya berserakan di lantai.

"Ke mana?"

"Makan bubur!" Rayhan berteriak penuh antusias sambil berjingkrak-jingkrak di dekat kakiku.

aku menatap bocah yang menarik senyuman lebar dengan tatapan penuh selidik.

"Tumben mau makan bubur, siang-siang pula. Kenapa?"

anak itu mendesah seperti orang dewasa saja.

"Aku tiba-tiba mau, Bun. Ngidam, kaya Buna."

aku tertawa lebar, apa-apaan anak ini.

"Susah cari bubur siang-siang deket sini."

Rayhan menatapku penuh permohonan.

"Keliling aja, Bun. Kita naik mobil," jawab Rayhan sambil menggerakan kedua tangannya seperti menyetir mobil.

aku berpikir sebentar, Rayhan pasti bosan karna biasanya di akhir pekan ia akan bermain dengan Ayahnya entah bermain bola di halaman belakang, memancing keluar, atau hanya berkeliling komplek saja dengan mobil, namun kali ini Mas Damas sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda dan aku lupa tidak bertanya apa yang ia kerjakan, mungkin syuting lagi?

"Buna bilang Ayah dulu, abis itu kita siap-siap okey?"

"Okey, Buna!"

Rayhan melompat-lompat kecil dengan riang, aku menggeleng kecil melihatnya lalu membuka ponsel untuk menghubungi Mas Damas.

mas, aku mau kelau sama Rayhan ya

Ke mn?

keliling Rayhan bosen kayanya gak ada kamu

ga bs nanti?

oh, jadi ga boleh mas?

ga gt. ga cpk?

ga lah, bentar lagi aku lahiran pasti nanti makin jarang keluar berdua sama rayhan, mupung bisa. gapapa kan?

ke mn dulu?

cari bubur keliling nanti aku kabarin kalo udh sampe

jgn lama2 sblm jam 5 sdh di rmh.

syapppppp ❤

aku pun bersiap-siap tak lupa juga dengan Rayhan. Anak itu berjalan dengan riang saat aku menggenggam tanganya menuju mobil yang terpakir di halaman depan. Saat memastikan posisi dudukku dan Rayhan sudah aman dan nyaman aku menyalakan mesin mobil dan mengendarainya membelah jalan.

Can I Be Her [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang