Friends with Benefits °•° Part 04 by TiaraAtika4
"Tunggu bentar, gua kebelet." Azura meletakan nampan berisi pesananya di atas meja, kemudian berlari pelan meninggalkan Diora yang hanya menatap malas pada sahabatnya itu.
"Terlalu panas," gumam Diora yang memutuskan untuk pindah tampat-pada ujung kantin yang sepi dan tentunya adem.
Tak lama meja yang semula ditempati oleh Azura dan Diora itu kini kembali ditempati oleh seseorang yang sempat meletakan makan siangnya disana sebelum dirinya kembali memesan sesuatu.
Di lain sisi Azura yang baru saja kembali dari kamar mandi itu dibuat binggung saat meja yang ditempatinya itu kosong-entah kemana Diora yang malah meninggalkan makan siangnya dimeja.
"Nyari Amela kali," gumam Azura yang tak mau ambil pusing dan memilih untuk lebih dulu memakan basonya tanpa menunggu kedua sahabatnya itu.
Saat tengah asik menikmati basonya, tiba-tiba seseorang duduk di hadapan Azura dengan senyum tipis di sudut bibirnya.
"Enak basonya?" tanyanya yang berhasil membuat Azura menoleh dan refleks melotot saat tau siapa orang yang duduk dihadapannya saat ini.
"Lo!" Azura benar-benar dibuat terkejut dengan sosok dihadapannya saat ini.
Jefian-pria yang tinggal dirumah yang sama dengannya, duduk manis dihadapannya.
"Iya ini gua," saut Jefian dengan kekehan kecil, merasa lucu dengan reaksi Azura yang menurutnya terlalu berlebihan.
Tapi-Jefian tak jauh lebih terkejutnya dari Azura, dirinya sama sekali tidak menyangka jika gadis itu kembali berada di tempat yang sama dengannya.
Satu sekolahan dengannya, jodoh? Ah, hanya kebetulan.
"Azura Kaviora, 11 Ipa 1." gumam Jefian yang tengah memperhatikan nametag yang terpasang di seragam Azura.
"Mesum, sialan!" Refleks Azura menutupi dadanya dengan kedua tanganya.
Jefian terkekeh, bersandar pada kursi dengan terus menatap pada Azura.
"Gua Kakak kelas lo, jadi kudu sopan sama gua," kata Jefian.
"Ogah gua sopan ke Kakak kelas mesum kaya lo!"
"Dasar idiot. Gua cuman liat nametag lo doang, gada diatan buat merhatiin gunung kecil lo itu yah," sindir Jefian dengan nada malas, terdengar begitu jelas akan tidak minatnya pada Azura.
"Sialan! Pergi lo dari sini, ganggu gua aja tau ga!" usir Azura dengan judes.
"Dih, ini tempat gua, bahkan baso yang lo makan itu baso gua yah. Napa malah gua yang di usir?" ucapan Jefian barusan sukses membuat Azura tersedak kuah baso.
Jefian yang melihat itu langsung menyodorkan akua yang dirinya bawa itu pada Azura.
"Enak aja! Ini meja gua sama temen gua yah, basonya aja gua yang pesen tadi. Jadi gausah ngaku-ngaku!" kata Azura setelah selesai minum.
Jefian menaikan sebelah alisnya, menatap tanpa ekspresi pada Azura yang tengah terlihat sewot padanya itu.
"Lo yang asal makan makanan orang yah, gua yang naro tuh baso dimeja. Ditinggal beli minum doang malah udah dirampas sama elo," sindir Jefian.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS WITH BENEFITS ✔
RomanceUsai dikhianati oleh pacarnya, Azura meyakini bahwa sekarang tak ada lagi namanya hubungan yang benar-benar murni karena cinta. Hubungannya yang telah begitu lama ia jalin dengan pacarnya harus rusak karena kebodohan pemuda itu yang dengan seenaknya...