Friends with Benefits °•° Part 14 by girlRin
≈ SEDIKIT WARNING! MUNGKIN? ≈
Azalea menatap Janaru yang kini terlihat gusar. Beberapa saat yang lalu, Azalea mengadu kepada Nadine dan Panji kalau mereka bertemu dengan Azura di restoran dan kakaknya itu mengucapkan kata-kata kasar kepada Azalea. Tentunya, Janaru hanya diam melihat bagaimana Azalea bermain begitu licik hingga Panji mengerang kesal dan harus ditenangkan oleh Nadine. Tak selang beberapa lama saat disuruh beristirahat di kamar, Nadine masuk dan mengatakan kepada mereka berdua kalau ia tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengancam akan membuat mereka dihukum kalau masih berusaha melakukan hal licik seperti tadi. Bahkan Nadine juga mengucapkan kata-kata kejam kepada Janaru selaku calon menantunya.
Seperginya Nadine, barulah Janaru mengamuk kesal dan mengucapkan kata-kata kasar kepada Azalea. Gadis yang lebih muda tentu tak terima dan balas mengucapkan kata-kata kurang ajar kepada calon suaminya hingga membuat pemuda itu mengerang frustrasi.
“Harusnya lo gosah ngadu yang macem-macem ke orang tua lo! Lihat sekarang!” bentak Janaru.
“Memangnya kenapa? Berhak dong aku ngadu. Kak Zura juga enggak sopan gitu. Dia udah enggak dateng ke acara kita sampe bikin acara pernikahan kita diundur. Memangnya Kakak kira aku enggak malu? Aku malu! Temen-temenku udah tau kalau aku mau nikah tapi justru gara-gara Kak Zura enggak mau dateng, acaranya malah diundur. Kalau nunggu dia terus, yang ada perutku bakal makin gede. Aku enggak mau dibilang hamil di luar nikah!” balas Azalea.
Janaru mendelik, “ya memang kenyataannya gitu, ’kan? Lo emang hamil di luar nikah!”
“Dan itu gara-gara Kak Janaru!”
“Gue juga kalo enggak mabok, ogah nyentuh lo!”
Mendengar ucapan Janaru yang terkesan merendahkannya, membuat Azalea mendorong pemuda itu hingga keduanya terlentang di atas kasur dengan Azalea di atasnya.
“Gosah aneh-aneh. Turun!” peringat Janaru.
Azalea menggeleng, “enggak! Enggak mau! Tarik ucapan Kakak barusan!”
“Jangan sampe gue dorong lo trus biar lo ngadu ke bokap lo.” Janaru kembali memperingatkan.
“Tarik ucapan Kakak tadi! Sekarang!” Azalea dengan keras kepala tetap tak mengindahkan peringatan Janaru.
“AZALEA!” bentak Janaru. Mendengar Janaru yang menyebut namanya dengan nada tinggi, membuat Azalea langsung mencium bibir pemuda itu. Ia bahkan tak peduli bagaimana Janaru mencoba mendorong gadis itu walau ia tahu kalau Janaru takkan bersikap kasar padanya, terlebih di dalam perutnya sedang ada anak pemuda itu.
Azalea melepaskan ciumannya dan menatap Janaru dengan tatapan sayu, “kali ini, gue pastiin lo enggak mabok, Kak.”
Janaru yang mendengar itu, langsung membalik posisi mereka hingga Azalea berada di bawah kungkungannya. “Lo jangan main-main sama gue. Lo enggak tau seberapa kasar gue bisa ke lo,” balas Janaru.
Bagai tak mempedulikan apapun, Azalea langsung mengalungkan tangannya ke leher Janaru hingga wajah keduanya berada di jarak yang sangat dekat. “Gue enggak peduli. Lo punya gue. Lakuin apapun itu,” ucap Azalea yang kemudian disusul dengan menggigit daun telinga Janaru.
Pemuda itu mengerang kesal dan langsung mendorong Azalea hingga terlentang di atas kasur. Dengan tak sabaran, Janaru langsung menurunkan kancing celananya dan menatap Azalea yang kini justru menatapnya dengan penuh napsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS WITH BENEFITS ✔
RomanceUsai dikhianati oleh pacarnya, Azura meyakini bahwa sekarang tak ada lagi namanya hubungan yang benar-benar murni karena cinta. Hubungannya yang telah begitu lama ia jalin dengan pacarnya harus rusak karena kebodohan pemuda itu yang dengan seenaknya...