Friends with Benefits °•° Part 22 by girlRin
Seperti biasa, selama di sekolah Azura selalu berkumpul dengan dua temannya, Diora dan Amela. Kali ini mereka sedang duduk santai di Perpustakaan sambil mencari beberapa referensi untuk tugas sekolah. Diora tidak terlalu pintar seperti kedua temannya, jadinya dia hanya membaca satu buku lalu kemudian asyik menonton TikTok sedangkan Amela dan Azura masih membaca buku mereka.Saat sedang asyik membaca buku, tiba-tiba seorang pemuda duduk di dekat Azura. Karena suara kursi ditarik di dekatnya membuat Azura mendongak dan menatap siapa yang duduk di dekatnya. Merasa diperhatikan, pemuda itu tersenyum canggung, “eh, maaf. Gue ganggu, ya? Eum, gue cari tempat lain aja deh.”
Belum sempat Azura berucap, pemuda itu sudah kabur lebih dulu. Mencari tempat duduk yang lain. Amela menatap Azura yang terlihat kebingungan. “Ngapa lo?” tanya Amela.
“Muka gue senyeremin itu, ’kah? Sampe dia kabur?” tanya Azura. Amela menatapnya bingung, “lo ngantuk apa gimana? Lo enggak liat nih temen lo yang satu itu?” ucapnya menunjuk ke arah Diora yang masih asyik menonton di ponselnya, “dia tadi tuh melotot ke tuh cowok. Suara dia narik kursi tuh ganggu Diora, makanya tuh cowok ngacir. Mungkin dia ngira pas lo ngeliatin dia, lo mau marahin dia. Makanya dia kabur,” lanjutnya.
Azura mengangguk paham, “gue lupa kalo temen kita yang satu itu kalo udah nonton kudu sesenyap kuburan. Kalo ada suara ganggu dikit aja, bisa jadi kunti ngamok dia,” balasnya. Amela tertawa kecil dan mengangguk mengiyakan.
Tak lama kemudian ketika mereka tengah asyik membaca, Azura merasa ingin buang air kecil. “Mel?“ Amela menatap Azura, “apa?”
“Gue ke toilet dulu, ya? Udah enggak tahan. Bentar lagi bel, pinjemin bukunya atas nama gue trus bawain ke kelas, ya? Gue udah kebelet nih! Dah!” Amela hanya bisa menatap Azura geli saat gadis itu berlari keluar dari Perpustakaan, bahkan mengabaikan teguran si penjaga Perpustakaan.
“Ada-ada aja deh,” gumam Amela.
•
•
•Setelah menyelesaikan urusannya, Azura berjalan keluar toilet untuk menuju kelasnya. Sekarang sudah jam pelajaran dan kelasnya pasti sudah mulai belajar. Begitu ia akan berbelok di koridor, ia tak sengaja melihat Jefian sedang bersama seorang gadis. Mungkin teman sekelasnya.
Azura memilih bersembunyi di balik tembok dan menatap bagaimana gadis itu merengek manja kepada Jefian. Ia bahkan menggoyangkan tangan Jefian seolah meminta perhatian. Jefian sendiri malah menyeringai menatap gadis itu.
“Ya? Gue udah lama lho enggak ngabisin waktu sama lo. Kita ke tempat karaoke gimana? Cuma lo sama gue. Berdua doang,” ucap gadis itu sambil meraba-raba lengan Jefian.
Azura entah bagaimana merasa kesal melihat gadis itu seenaknya menyentuh Jefian dan lebih parahnya lagi, si Jefian malah membiarkannya begitu saja.
Anjing! Jefian anjing! Cewek anjing! Batin Azura kesal.
Jefian menyentuh dagu gadis itu dan tersenyum, “emang kalo berdua mau ngapain?” tanyanya.
Gadis itu tersenyum manis, “lo mau apa aja, terserah lo. Gimana?” tawarnya lagi.
Jefian tertawa geli, “oke. Jam tujuh, gue jemput.” Gadis itu memekik tertahan, “jangan lupa dandan yang cantik dan pake rok, ya?” ucap Jefian.
Gadis itu mengangguk paham dan kemudian mencium pipi Jefian sebelum pergi berlari meninggalkan Jefian yang hanya tertawa geli. Azura yang melihat itu tanpa sadar melangkah mendekati Jefian dan menarik tangan pemuda itu ketika Jefian menatapnya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS WITH BENEFITS ✔
RomanceUsai dikhianati oleh pacarnya, Azura meyakini bahwa sekarang tak ada lagi namanya hubungan yang benar-benar murni karena cinta. Hubungannya yang telah begitu lama ia jalin dengan pacarnya harus rusak karena kebodohan pemuda itu yang dengan seenaknya...